Rupiah tembus 12.700 per USD, pengusaha tetap untung
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terus melemah dan kini berada di level Rp 12.700 per USD. Muncul kekhawatiran lantaran kondisi Rupiah saat ini terlemah sejak krisis 1998.
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meminta agar fenomena pelemahan tidak dipandang negatif. Ketua Bidang Infrastruktur dan Properti HIPMI Bahlil Lahadalia menyebut, pelemahan Rupiah paling banyak berpengaruh ke pasar uang.
Sementara bagi pengusaha, termasuk pengusaha lokal dinilai tak berpengaruh sedikit pun. Dia mencontohkan, pengusaha perkebunan justru diuntungkan dari segi ekspor.
"Bagi pengusaha lokal. Jadi situasional. Tergantung kita melihat dari sudut pandang mana," kata Bahlil di Jakarta, Senin (15/12).
Menurutnya, tak perlu khawatir dengan pelemahan Rupiah. Apalagi khawatir krisis bakal terulang. Bos PT Rifa Capital ini yakin, pengalaman Indonesia keluar dari krisis 1998 dan 2008 bisa menjadi modal untuk menghindari krisis.
"Pemerintah sudah bisa mengatasi itu. Kita mesti optimis bahwa kita bisa keluar dari lubang jarum. Kita sebagai pengusaha muda optimis kok," terangnya.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengungkapkan, ada pihak yang diuntungkan dalam pelemahan rupiah yakni pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Terlebih pelaku UMKM berbasis ekspor.
"Ekspor kena pengaruh, kalau dolar naik terus untung dia," ujar Puspayoga.
Puspayoga mencontohkan yang terjadi di Jawa Timur. Saat dia berkunjung ke daerah itu, industri mebel wilayah tersebut merasa diuntungkan dengan kondisi saat ini.
Meski demikian, pelemahan rupiah ini diprediksi tidak akan bertahan lama. Oleh karena itu, pelemahan ini tidak akan jadi patokan perkembangan UMKM ke depannya. "Situasi ini kan fluktuatif kita nggak bisa patokan," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaRupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca Selengkapnya