Rupiah pagi ini dibuka menguat 47 poin ke Rp 13.845 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah, pada perdagangan Rabu (6/1), dibuka menguat 47,1 poin atau 0,34 persen ke level Rp 13.845 per USD dibandingkan perdagangan hari sebelumnya Rp 13.892 per USD.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar sepanjang hari diprediksi bergerak direntang Rp 13.841 per USD hingga Rp 13.845 per USD.
Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan mulai beranjaknya harga minyak dunia membuat Rupiah sempat bergerak di zona positif. Bahkan tak tanggung-tanggung menguatnya Rupiah sempat mendekati area 13.800an.
Akan tetapi, perkiraan tidak bertahan lama dan membuat pelaku pasar harus berhati-hati karena melemahnya Yuan terhadap USD menyebabkan potensi melemahnya Rupiah sehingga penguatan Rupiah ini hanya berpeluang secara jangka pendek sifatnya.
"Kemarin PBoC mematok dolar AS setara 6,5 yuan atau terendah sejak 24 Mei 2011 pada sistem perdagangan valuta asing (valas) China," ujarnya dalam riset harian.
Menurut dia, tampaknya pelaku pasar mulai optimis terhadap pergerakan Rupiah di tengah ketidakpastian ekonomi China, nilai Yuan juga masih dibayang-bayangi dengan pelemahan maka tentu akan membawa imbas negatif pada Rupiah kedepannya.
"Meski demikian, tetap cermati berbagai sentimen yang dapat mempengaruhi laju Rupiah. Laju Rupiah masih akan berpeluang menguat dengan target support 13.915 dan resisten 13.780," jelas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca Selengkapnya