Rupiah menguat, respons pasar senang Jokowi unggul hitung cepat
Merdeka.com - Pada perdagangan akhir pekan ini, laju nilai tukar Rupiah diperkirakan berada di atas level resisten Rp 11.685. Meski laju Rupiah mampu melewati perkiraan namun harus tetap selalu waspadai potensi pembalikan arah.
"Tampaknya euforia pilpres masih ada. Setelah pelaku pasar merasa pilpres dapat berjalan dengan aman, damai, lancar, dan terkendali, kali ini pelaku pasar mulai merespon hasil quick count," ujar Analis Trust Securities, Reza Priyambada dalam riset hariannya, Jakarta, Jumat (11/7).
Menurutnya, meski hasil tersebut belum final dan harus menunggu keputusan dari KPU namun munculnya hasil hitung cepat (quick count) dari lembaga survei kredibel yang menunjukkan keunggulan pasangan yang diharapkan pasar, membuat laju nilai tukar Rupiah melanjutkan penguatannya.
"Masih tetapnya BI Rate dalam RDG Kamis(10/7) juga turut menambah sentimen positif," jelas dia.
Sebelumnya kemarin Kamis (10/7) nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah 15 poin menjadi Rp11.640 per USD dari posisi terakhir sebelumnya, Rp11.625 per USD.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaJokowi Klaim Harga Beras Turun: Coba Cek di Pasar
"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaSoal Harga Beras, Jokowi: Jangan Tanya Saya, Lihat Saja Langsung di Lapangan Sudah Turun
Jokowi meminta agar dicek langsung di Pasar Induk bagaimana kondisi harga beras saat ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca Selengkapnya