Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rupiah Melemah ke Rp14.243 per USD Dipicu Kekhawatiran Pengetatan Kebijakan The Fed

Rupiah Melemah ke Rp14.243 per USD Dipicu Kekhawatiran Pengetatan Kebijakan The Fed Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa diprediksi melemah dibayangi wacana pengetatan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).

Pada pukul 10.10 WIB, Rupiah melemah 40 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.243 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.203 per USD.

"Rupiah mungkin masih dibayangi kekhawatiran pasar terhadap wacana perubahan kebijakan moneter bank sentral AS dan kekhawatiran kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia yang bisa memicu pengetatan aktivitas ekonomi lebih lanjut," kata Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra dikutip dari Antara di Jakarta, Selasa (15/6).

Menurut Ariston, hal tersebut berpotensi menekan rupiah terhadap dolar AS hari ini.

Tapi di sisi lain, lanjutnya, membaiknya minat pasar terhadap risiko dengan positifnya indeks saham AS semalam dan indeks saham Asia pagi ini, bisa menahan pelemahan rupiah. "Pasar tidak sepenuhnya meyakini ada perubahan kebijakan di bank sentral AS dalam waktu dekat," ujar Ariston.

Neraca Perdagangan

Hari ini akan dirilis data neraca perdagangan Indonesia Mei 2021. Ariston menilai, apabila surplusnya melebihi surplus sebelumnya, bisa menahan pelemahan Rupiah dan Rupiah mungkin bisa menguat.

Ariston mengatakan, Rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.230 per USD dengan potensi menguat di kisaran Rp14.180 per USD.

Pada Senin (15/6) lalu, Rupiah ditutup melemah 14 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.203 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.189 per USD.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya