Rupiah Melemah ke Level Rp16.450 Seiring Memburuknya Situasi Perekonomian
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu melemah seiring memburuknya situasi perekonomian domestik dan global akibat pandemi covid-19.
Rupiah ditutup melemah 140 poin atau 0,86 persen menjadi Rp16.450 per USD dari sebelumnya Rp16.310 per USD.
"Pasar tentu melihat kondisi sekarang yang masih sangat tertekan. Situasi yang memburuk akibat virus corona membuat pelaku pasar menahan diri dan menjauh dari aset-aset berisiko, termasuk di Indonesia. Akibatnya, Rupiah pun melemah," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu.
Data manufaktur dari Asia dan Eropa menunjukkan perlambatan ekonomi yang parah ketika kawasan mencoba untuk memerangi pandemi Covid-19.
Hampir semua negara baik di Asia maupun Eropa, indeks manajer pembelian (PMI) manufakturnya mengalami kontraksi atau di bawah 50, kecuali PMI manufaktur China yang di luar dugaan mencapai 52.
Roda Perekonomian Berjalan Lambat
Sementara itu, PMI manufaktur Indonesia pada Maret 2020 adalah 45,3 atau turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 51,9, sekaligus menjadi yang terendah sepanjang sejarah pencatatan PMI yang dimulai pada April 2011.
"Virus corona adalah biang keladinya. Guna meredam penyebaran corona maka masyarakat dianjurkan untuk tinggal di rumah, karena virus bergerak seiring aktivitas manusia. Ini membuat roda perekonomian berjalan sangat lambat," ujar Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp16.325 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp16.325 per usd hingga Rp16.473 per USD.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, Rupiah melemah menjadi Rp16.413 per USD dibanding hari sebelumnya di posisi Rp16.367 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaRupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca Selengkapnya