Rupiah melemah karena outlook turun, BI mengaku intervensi
Merdeka.com - Bank Indonesia mengaku melakukan intervensi terhadap pergolakan nilai tukar Rupiah yang melemah setelah penurunan outlook Indonesia oleh lembaga rating S&P, dari positif menjadi stabil.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, BI juga masih memberi tanda (signal) untuk melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah. "Kita intervensi valas di pasar, dan pagi ini kita kasih signal untuk stabilisasi rupiah sesuai fundamentalnya," kata Perry di Gedung Bank Indonesia, Jumat (3/5).
Setelah mengalami pergolakan pasca pengumuman outlook Indonesia oleh S&P, Rupiah mulai stabil. "Pasar mulai stabil setelah kemarin pengumuman S&P. Kita yakin, kemarin itu lebih kepada reaksi sesaat terhadap pengumuman rating dari S&P. Kuotasi pasar sekitar Rp 9.735 - Rp 9.745 setelah itu bergerak relatif stabil. Ini memberikan keyakinan kepada kita, tekanan kemarin itu bersifat sesaat," kata Perry.
Menurut kurs tengah BI, hari ini Rupiah ditutup di level Rp 9.740 per dollar AS. Rupiah sempat mengalami penguatan di level Rp 9.721 per dollar AS.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaRupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca Selengkapnya