Rupiah lewati level Rp 14.700 per USD, BI keluarkan paket kebijakan
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika (USD) masih saja terus melemah. Bahkan, Rupiah sempat menyentuh level terendah melewati level Rp 14.700 per USD.
Menanggapi kondisi ini, Bank Indonesia (BI) bakal mengeluarkan paket kebijakan baru. Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung mengatakan paket kebijakan tersebut salah satunya adalah memberikan insentif kepada pelaku usaha yang menyimpan dana hasil ekspornya di dalam negeri.
"Dalam waktu dekat BI akan menyampaikan kembali paket kebijakan yang bisa mengatasi stabilisasi nilai tukar," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (25/9).
Menurut Juda, paket kebijakan ini juga untuk meningkatkan ketersediaan dolar di Tanah Air yang akhirnya dapat menguatkan Rupiah ke depan.
"Paket itu misalnya DHE (Devisa Hasil Ekspor), kami sedang berkoordinasi dengan pemerintah detailnya, termasuk soal kemungkinan pajak dan sebagainya," jelas dia.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan revisi Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang mengatur transaksi forward jual dolar AS. Maklum saja, saat ini permintaan terkait transaksi forward meningkat tetapi suplai terhadap forward jualnya sedikit terbatas.
"Oleh sebab itu kami akan mendorong perusahaan-perusahaan untuk melakukan forward jual dengan pelonggaran aturan. Kami akan melonggarkan beberapa ketentuan, sekarang non underlying transaksional maksimal USD 1 juta untuk forward jual, kami akan longgarkan ke arah lebih tinggi, sekitar USD 5 juta," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) masih terus melemah. Perdagangan hari ini, Rupiah sempat menyentuh level terendah yaitu Rp 14.711 per USD pada pukul 09.05 WIB.
Melansir data Bloomberg index, Rupiah kembali turun pukul 03.15 WIB menjadi Rp 14.694 per USD. Rupiah menyentuh titik terkuatnya pukul 11.30 WIB yaitu Rp 14.653 per USD.
Nilai tukar Rupiah ini terus melemah jika dibandingkan kemarin, Kamis (25/9), di mana Rupiah berada di Rp 14.684 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024
Adanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024
Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaTak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini
Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca Selengkapnya