Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rupiah hampir sentuh Rp 13.000, bukti Jokowi Effect hanya sesaat

Rupiah hampir sentuh Rp 13.000, bukti Jokowi Effect hanya sesaat Jokowi berangkat ke Korea Selatan. ©Setpres RI/Edi

Merdeka.com - Rupiah semakin tak berdaya terhadap dolar AS. Kini Rupiah hampir menyentuh 13.000 per USD. Belum lepas dari ingatan kita soal Jokowi Effect, momentum penguatan Rupiah saat Joko Widodo mencalonkan diri menjadi calon presiden dan saat ditetapkan memenangkan pemilihan presiden.

Kini setelah dua bulan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjalankan roda pemerintahan, Rupiah justru terus terpuruk. Fenomena 'Jokowi Effect' diakui hanya sesaat menggairahkan Rupiah.

Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs menilai, pengaruh Jokowi hanya sekadar euforia. "Pas Jokowi terpilih (presiden ke-7)kan itu sentimen positif, tapi sekarang kan kembali normal. Itu kan cuma efek saja," kata Peter di Jakarta, Selasa (16/12).

Bank sentral mengaku telah melakukan intervensi untuk mencegah Rupiah terus terpuruk. "Yang kita lakukan kita monitor pasar, kita hadir, kita intervensi juga secara terukur. Kita bukan hanya intervensi untuk jual dolar, beli rupiah di pasar, tapi kita juga intervensi di SBN (surat berharga negara)," jelasnya.

Menurut Peter, tidak hanya BI yang mengambil tindakan agar Rupiah tak terus anjlok. Pemerintah, kata dia, juga mengupayakan agar investor tidak melepas SBN. Sebab, jika investor melepas SBN, otomatis kebutuhan dolar semakin besar dan imbasnya Rupiah semakin terpuruk.

"Kita juga bersama dengan pemerintah lakukan meeting, ini menunjukkan bukan hanya BI yang siap, tapi juga pemerintah secara bersama-sama," ungkapnya.

BI berharap berharap masyarakat, pelaku usaha, termasuk investor tidak terlalu khawatir dengan kondisi perekonomian nasional. Alasannya, secara indikator makro tidak ada yang memburuk.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim Sebabkan Gagal Panen

Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim Sebabkan Gagal Panen

Jokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Klaim Harga Beras Turun: Coba Cek di Pasar

Jokowi Klaim Harga Beras Turun: Coba Cek di Pasar

"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen

Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen

Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
Tak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini

Tak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini

Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.

Baca Selengkapnya