Rupiah Diprediksi Menguat Tipis ke Level Rp16.470 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) diprediksi akan menguat tipis ke posisi Rp16.470 pada perdagangan hari ini, Jumat (2/4).
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan Rupiah sebagian besar disebabkan oleh eksternal terutama data pengangguran di Amerika Serikat yang akan kembali naik.
"Dalam perdagangan besok rupiah kemungkinan akan di buka menguat karena data eksternal terutama data pengangguran di AS yang akan kembali naik sehingga indeks dollar kembali melemah. Range Rp16.470 hingga Rp16.700," ujarnya di Jakarta.
Pasar ketakutan setelah briefing pers yang mengerikan dari Presiden AS Donald Trump. Di mana dia memperingatkan warga Amerika akan menyakitkan dua minggu ke depan dalam memerangi virus corona bahkan dengan langkah-langkah sosial dengan cara menjaga jarak.
"Para analis memperkirakan bahwa 3,5 juta orang Amerika lainnya mengajukan tunjangan pengangguran saat AS mengumumkan klaim pengangguran awal mingguannya hari ini," jelasnya.
Pernyataan BI Bikin Rupiah Tersungkur
Pada perdagangan kemarin, Rupiah ditutup melemah karena pasar kecewa terhadap pernyataan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang mengasumsikan bahwa rupiah bisa ke Rp17.500 atau Rp20.000 akibat pandemi virus corona yang saat ini terus bertambah di Indonesia.
"Walaupun sudah direvisi oleh Gubernur Bank Indonesia namun seyogyanya Pemerintah dan Bank Indonesia harus bisa mengayomi masyarakat sehingga tidak terjadi kepanikan yang berlebihan," jelasnya.
Pernyataan BI dianggap suatu kesalahan di mana pasar global sedang rentan dengan adanya tekanan yang cukup ekstrem baru-baru ini karena defisit neraca berjalan yang melebar, peringkat kredit yang rendah dan cadangan mata uang asing terbatas sehingga meningkatkan risiko pelarian modal yang cukup tajam.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca Selengkapnya10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Ada Rupiah Indonesia?
Pasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.
Baca Selengkapnya