Rupiah Diprediksi Menguat Seiring Penguatan Mata Uang Kawasan
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Rabu (4/8). Rupiah dibuka di Rp14.338 per USD, menguat tipis dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.342 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih menguat usai pembukaan, namun kemudian melemah ke Rp14.435 per USD. Meski demikian, Rupiah kembali menguat tajam dan saat ini berada di Rp14.314 per USD.
Analis pasar uang Bank Mandiri, Rully Arya mengatakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta diprediksi masih bergerak positif seiring penguatan mata uang kawasan Asia terhadap dolar.
"Hari ini menurut kami rupiah masih berpeluang menguat sejalan dengan kecenderungan risk off global market dan pelemahan USD terhadap beberapa mata uang lainnya, terlihat dari penurunan indeks USD yang saat ini berkisar di 91,96," kata Rully saat dihubungi di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (4/8).
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 sudah mulai melandai meski pada Selasa (3/8) kemarin kembali naik di mana terjadi penambahan 33.900 kasus baru sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,49 juta kasus.
Meski demikian, jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 masih tinggi yaitu bertambah 1.598 kasus sehingga totalnya mencapai 98.889 kasus. Sementara itu, sebanyak 2,87 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif COVID-19 sehingga total kasus aktif mencapai 524.142 kasus.
"Kasus penambahan COVID-19 di dalam negeri juga sudah cenderung menurun, dan pasar menunggu akan sinyal pelonggaran, mungkin di akhir bulan ini atau awal September," ujar Rully.
Rully mengatakan rupiah hari ini berpotensi menguat di kisaran Rp14.330 per USD hingga Rp14.456 per USD.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaPergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca Selengkapnya