Rupiah Berpotensi Menguat Meski Dibayangi Sentimen PSBB Jakarta
Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Kamis (10/9). Pagi ini, Rupiah dibuka di Rp 14.768 per USD, menguat dari penutupan sebelumnya di Rp 14.799 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah langsung bergerak melemah ke level Rp 14.845 per USD. Kemudian Rupiah bergerak fluktuatif hingga mencapai angka tertinggi di Rp 14.853 per USD. Meski demikian, Rupiah menguat dan saat ini berada di posisi Rp 14.840 per USD.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta berpotensi menguat, namun dibayangi sentimen Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan diberlakukan kembali oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Senin (14/9) mendatang.
Dia menjelaskan, dolar AS mendapatkan tekanan semalam karena optimisme pasar terhadap pandangan ekonomi Eropa yang akan disampaikan oleh Bank Sentral Eropa (ECB) malam ini. "Nilai tukar regional termasuk rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS dengan kondisi dolar AS tersebut," ujar Ariston dikutip Antara, Kamis (10/9).
Selain itu aset berisiko seperti indeks saham juga terlihat positif pagi ini. Indeks saham AS berbalik menguat semalam, setelah mengalami kejatuhan yang dalam sehari sebelumnya, yang memberikan sentimen positif ke indeks saham Asia pagi ini.
Namun demikian, pasar juga masih mewaspadai isu hubungan AS dan China yang memanas dan penghentian sementara pengujian vaksin AstraZeneca tahap 3. Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp14.700 per USD hingga Rp14.850 per USD.
"Kedua isu ini bisa menekan pergerakan aset berisiko kembali. Sementara dari dalam negeri, isu pemberlakuan PSBB juga bisa menjadi penekan untuk rupiah," kata Ariston.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca Selengkapnya