Rupiah berpotensi kembali tertekan
Merdeka.com - Laju nilai tukar Rupiah diperkirakan di bawah level support 12052. Rupiah berpotensi kembali tertekan. Apalagi jika dipengaruhi penilaian penghapusan subsidi BBM akan tertunda.
"Cermati potensi penurunan lanjutan. Rp 12168-12142 (kurs tengah BI)," ujar Analis Woori Korindo, Reza Priyambada dalam riset hariannya, Jakarta, Rabu (29/10).
Menurut dia, jelang pertemuan FOMC, laju Rupiah kembali tertekan. Sentimen negatif lain yang mempengaruhi laju Rupiah antara lain, masih melemahnya Ruble Rusia seiring dengan penilaian gagalnya program free float intervensi mata uang untuk mengatasi depresiasi.
Faktor lain, melemahnya mata uang Brazil seiring masih adanya sikap skeptis pelaku pasar terhadap upaya Presiden terpilih, Dilma Rousseff, untuk mengatasi perlambatan ekonomi Brazil menjadi sentimen negative bagi laju Rupiah.
Sebelumnya kemarin Selasa (28/10) nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, melemah 28 poin menjadi Rp12.097 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.069 per USD.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaIni tanggapan Menteri Trenggono soal penghapusan BBM subsidi untuk nelayan.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaArifin mengatakan bahwa sebelum Juni 2024 akan dilakukan pembahasan mengenai perpres tersebut.
Baca SelengkapnyaMenaikkan suku bunga tinggi pun tidak cukup membantu pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnya