Rp 4,6 triliun laba Bank Mandiri dibagi-bagi ke pemegang saham
Merdeka.com - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri menyetujui pembayaran dividen sebesar 30 persen dari laba bersih tahun 2012 yang mencapai Rp 15 triliun. Dividen yang dibagikan ke pemegang saham sebesar Rp 4,65 triliun. Dengan demikian, per lembar saham akan mendapat Rp 199,33.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Pahala N. Mansury menuturkan, pembayaran dividen merupakan apresiasi Mandiri kepada para pemegang saham yang selama tahun lalu telah mendukung kinerja Mandiri.
"Langkah ini juga sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan total return yang baik kepada pemegang saham dan Bank Mandiri dapat terus tumbuh dengan baik di masa mendatang sesuai dengan rencana bisnis," kata Pahala N. Mansury di Plaza Bank Mandiri, Selasa (2/4).
Dilihat dari aspek keuangan, kinerja Bank Mandiri sepanjang 2012 cukup signifikan. Secara keseluruhan, Bank Mandiri mengklaim telah berhasil menyelesaikan rencana kerja dengan baik, bukan hanya dari sisi keuangan, namun juga meningkatkan kualitas layanan, penguatan manajemen risiko dan penerapan good governance.
Dari sisi profitabilitas, laba bersih pada 2012 tercatat tumbuh 26,6 persen menjadi Rp 15,5 triliun. Selain pertumbuhan kredit, laju kenaikan laba bersih juga ditopang pertumbuhan fee based income yang mencapai Rp 12,2 triliun pada 2012. Total dana murah (giro dan tabungan) mencapai Rp 316,1 triliun.
Kredit Bank Mandiri yang disalurkan ke sektor produktif tumbuh 24,4 persen mencapai Rp 292,2 triliun. Dilihat dari segmentasi kredit, pertumbuhan tertinggi berasal dari segmen mikro dan usaha kecil (business banking) yang masing-masing tumbuh 62,4 persen dan 27,3 persen (bank only).
Pemegang saham juga menyetujui penggunaan 60,3 persen dari laba bersih atau sebesar Rp 9,34 triliun sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rencana ekspansi bisnis perseroan. Sebagai lanjutan keputusan Mahkamah Konstitusi yang memberikan kewenangan kepada bank-bank BUMN, pemegang saham juga menegaskan plafon hapus tagih sebesar Rp 5 triliun.
"Perseroan akan terus melaksanakan penyelesaian kredit bermasalah secara hati-hati untuk memberikan hasil yang optimal," imbuh Direktur Bank Mandiri Royke Tumilaar.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laba Bersih Bank Mega Anjlok 13 Persen di 2023
Adapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaBank BJB Putuskan Sebar Dividen Rp1 Triliun, Setara 58 Persen Laba Bersih
Selain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.
Baca SelengkapnyaKinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen
Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Waspada! Bank Indonesia Temukan 363 Uang Lembar Palsu Beredar di Sini
Bank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaBTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp702,3 Miliar Sepanjang 2023
Keuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaTabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut
Data LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaTak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini
Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaApakah Uang Salah Transfer dari Orang Lain Boleh Digunakan? Ini Jawabannya
Ternyata uang yang salah transfer dari orang lain harus dikembalikan ke pemiliknya karena jika tidak bisa dipidana dan denda Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaRUPST Bank Bengkulu Angkat Beni Harjono Jadi Dirut, Bank BJB: Kinerja Positif Harus Terus Ditingkatkan
Bank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca Selengkapnya