Ritel tumbuh lima persen jadi bukti daya beli masyarakat RI mulai naik
Merdeka.com - Asisten Deputi Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan pertumbuhan ritel naik lima persen di Agustus 2017. Hal tersebut menunjukkan indikasi daya beli masyarakat mulai kembali menggeliat.
"Penjualan ritel Agustus naik sekitar lima persen setelah turun pada Juli itu minus tiga persen. Jadi positif ada indikasi bahwa kegiatan konsumsi sudah mulai bangkit," kata Dody, di mesjid kompleks BI, Jakarta, Jumat (15/9).
Dody menilai beberapa indikator lainnya yang meningkat seperti pendapatan turut menyumbang perbaikan konsumsi tersebut. "Memang salah satu dari sisi pendapatan upah riil buruh tani, buruh bangunan itu nilai tukar petani (NTP) indikator terakhir juga naik," ujarnya.
Selain itu, Dody mengungkapkan sektor lain juga mengalami kenaikan. Terutama, barang-barang yang terkait dengan kebutuhan rumah tangga dan penjualan kendaraan mobil dan motor.
"Jadi ini indikasi bahwa konsumsi sudah membaik apakah daya belinya kemudian sudah pulih memang tergantung dari pendapatannya. Indikasi pendapatannya sendiri juga beberapa indikator sudah mulai meningkat dari bulan sebelumnya," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ritel Modern Batasi Pembelian Beras, Dirut Bulog Bilang Begini
Sejumlah ritel modern melarang pelanggan membeli beras kemasan 5kg lebih dari 2 per harinya.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kelola Dana THR Bisa Diinvestasikan ke Sukuk Ritel SR020, Dapat Imbal Hasil 6,4 Persen per Tahun
Saat ini, suku bunga diproyeksi sudah berada di puncak. Ini merupakan momen yang tepat untuk mengunci imbal hasil tinggi dan stabil.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen
Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Semringah, Realisasi Investasi 2023 Tembus Rp1.418 Triliun
Angka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaBeras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg
Presiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog: Masyarakat Tak Perlu Khawatir, Stok Beras Cukup dan Harga Mulai Stabil
Kebutuhan beras hingga Juni sudah terpenuhi. Untuk enam bulan ke depan menurut Bayu stok sudah aman.
Baca Selengkapnya