Rilis inflasi bikin IHSG menguat
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,02 persen atau 0,99 poin ke level 4.879. Sementara indeks LQ45 juga menguat 0,01 persen atau 0,07 poin ke level 822,738.
Analis First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan pada perdagangan hari ini, IHSG akan melanjutkan penguatannya seiring dengan penguatan rupiah. Turunnya harga minyak dunia juga menjadi sentimen positif.
"Selain itu IHSG akan menanti rilis data inflasi dan neraca perdagangan. Inflasi diperkirakan di bawah 0,5 persen sedangkan neraca perdagangan diprediksi positif," ujarnya dalam riset hariannya, Jakarta, Selasa (1/7).
Untuk Asia, indeks Strait Times dibuka turun 0,44 persen atau 14,31 poin ke level 3.241, indeks Nikkei naik 1,02 persen atau 154 poin ke level 15.316 dan indeks Hang Seng turun 0,13 persen atau 30,79 poin ke level 23.190.
Sementara itu di pasar global, indeks Dow Jones turun 0,15 persen atau 25,24 poin ke level 16.286 dan indeks S&P 500 turun 0,04 persen atau 0,73 poin ke level 1.960.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaMendag: Inflasi Tahun 2023 Sebesar 2,61 Persen Terendah Sejak Tahun 1999
Kemendag bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menahan inflasi.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaKinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaData BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca Selengkapnya