RI Butuh USD 1,5 T untuk Pembangunan Nasional Berkelanjutan Hingga 2030
Merdeka.com - Impact Measurement and Management Consultant at UNDP, Cindy Colondam, menyebut Indonesia masih memerlukan anggaran sebesar USD 1,5 triliun untuk Pembangunan Nasional Berkelanjutan atau SDGs. Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah setiap tahunnya.
"Indonesia memerlukan USD 1,5 triliun untuk mencapai SDGs target 2030. Dan menurut Bappenas SDGs financing needs akan terus meningkat dari tahun 2020 sampai 2030," kata dia dalam diskusi virtual di Jakarta, Minggu (18/10).
Dia mengatakan, anggaran keperluan SDGs tersebut juga sangat bergantung pada skenario intervensi business as usual (BAU) dan High intervensi dilakukan pemerintah Indonesia. Di dalam skenario intervensi high pembiayaan non pemerintah sendiri diperkirakan akan dibutuhkan sebesar 44 persen dari USD 4,7 miliar.
"Jadi kita melihat untuk mencapai tujuan SDGs kita harus tidak bergantung pada satu sektor dan pemerintah dan bisa pembiayaan inovatif yang bisa mendorong kolaboratif multisektoral," jelas dia.
Di sisi lain, pembiayaan SDGs di seluruh dunia sendiri terdapat kekurangan sebesar USD 2,5 triliun. hal tersebut berdasarkan data dari UNCTADI.
"Ini memaksa pemangku kepentingan mencari sumber pembiayaan baru. Karena tidak bisa bergantung lagi kepada anggaran nasional. Apalagi investasi swasta lokal di Indonesia merupakan hampir setengah dari pendanaan SDGs," tandas dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Semringah, Realisasi Investasi 2023 Tembus Rp1.418 Triliun
Angka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaUtang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali
Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Jokowi Selesaikan 190 Proyek Strategis Nasional dari 2016-2023, Nilai Investasi Rp1.515 Triliun
Estimasi total serapan tenaga kerja langsung (direct) secara kumulatif dari penyelesaian 190 PSN tersebut mencapai 2,71 juta orang.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaAnies Sebut DP Nol Rupiah Berhasil, DPRD DKI: Justru Gagal Total
Target itu ternyata direvisi Anies melalui Pergub Nomor 25 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026.
Baca SelengkapnyaIni Dia Empat Daerah di Indonesia Simpan Harta Karun Timah Paling Banyak
ESDM mencatat, total cadangan timah dunia sebanyak 4,74 juta ton logam pada 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Biang Kerok Buat Anggaran Perlindungan Sosial Membengkak Setiap Tahun
kenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaSEMENIT PAHAM: Ajak Orang Golput di Pemilu Bisa Dipidana, Ini Aturannya
Jangan sembarangan memprovokasi orang untuk tidak memilih di pemilu. Karena hal itu bisa melanggar pidana
Baca Selengkapnya