Revisi pertumbuhan Bank Dunia buat kerja pemerintah makin berat
Merdeka.com - Revisi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Dunia menjadi 5,9 persen pada tahun ini, membuat pemerintah harus bekerja keras mengejar target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2013 sebesar 6,3 persen.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan prediksi Bank Dunia tersebut merupakan pelecut kinerja pemerintah untuk bekerja keras pada semester kedua ini agar pertumbuhan ekonomi dapat tercapai.
"Karena itu menurut saya harus ada ekstra effort pemerintah di semester kedua. Karena angkanya Bank Dunia, 5,9 persen," ujar dia yang ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (3/7).
Chatib percaya dampak kenaikan BBM masih akan berjalan selama tiga bulan ke depan yang menyebabkan angka inflasi masih tinggi. Ini menjadi tantangan lain bagi pemerintah untuk menggenjot pertumbuhan.
"Kalau lihat dari empiris. nanti September efek inflasinya sudah jauh lebih rendah. apalagi setelah lebaran kemungkinan deflasi ada," tegas dia.
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian, lanjutnya, harus menjamin suplai makanan dan distribusi dengan baik sehingga inflasi tidak terlalu tinggi dan melampaui target pemerintah sebesar 7,2 persen.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kuba akan menaikkan harga BBM hingga 500 persen mulai Februari 2024 untuk mengendalikan defisit anggaran di tengah krisis ekonomi.
Baca SelengkapnyaPadahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca Selengkapnya