Redam Dampak Virus Corona, Menkop Teten Ingin Contoh Thailand Genjot UMKM
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, dampak virus corona bisa dimanfaatkan oleh usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk menggenjot produksi. Menurutnya, UMKM bisa mengisi kebutuhan masyarakat saat pemerintah membatasi impor.
"Kalau menurut saya sekarang impor UMKM, sayur buah itu besar sekali di sektor makanan. Nah itu bisa disubstitusi dengan produk UMKM, nah itu market akan nyerah. Ini yang sedang saya galakkan, bahkan kita banyak buah dan sayur tropis bisa disubstitusi produk lokal," kata Teten di gedung 5 SMESCO Indonesia, Jakarta, Senin (9/3).
Terlebih lagi, permintaan terhadap rempah-rempah seperti jahe, temulawak, dan kunyit tengah meningkat. Sehingga, ini bisa jadi peluang agar UMKM menyasar produk herbal.
"Sekarang produk herbal apalagi yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan seperti jahe merah, minuman-minuman yang berbasis herbal lah, itu kan permintaan pasarnya meningkat, sehingga bahan bakunya juga terdongkrak jadi naik," ujarnya.
Meskipun saat ini produk pertanian belum terhubung langsung dengan proses industri makanan dan minuman herbal di UMKM. Namun, pihaknya akan mengkonsolidasi bahan baku pertanian yang akan diolah menjadi makanan dan minuman tersebut, yang dimulai dari hulu yakni dari petani awalnya, sehingga petani itu juga bisa mendapatkan untung yang cukup besar.
Dia pun mencontoh negara Thailand yang memiliki skema mensubsidi konsumen, sehingga yang membeli produk UMKM akan mendapat diskon. Menurutnya, strategi ini bisa dicoba di Indonesia, sebagai salah satu solusi dari ketegangan ekonomi akibat virus corona.
"Ada di Thailand modelnya, di Thaila d itu ada skema pemerintah menyubsidi konsumenya, jadi yang membeli produk UMKM dia akan dapat cashback, itu bagus," ujarnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkop UKM dan KPPU Sepakat Dorong Pelaku UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Besar
Teten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sido Muncul dan Kemenkop UKM Kolaborasi Bantu Petani Rempah Agar Lebih Maju & Berdaulat
Sido Muncul bersama Kemenkop UKM berkomitmen untuk saling bahu membahu membantu para petani herbal dan UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndustri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca Selengkapnya26 UMKM Binaan BUMN Semen Pamer Produk di Perayaan Natal BUMN, Ini Daftarnya
Erick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaInovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaUntung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaTargetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Ganjar Tak Hanya Andalkan BUMN
Ganjar yakin pertumbuhan ekonomi akan didominasi oleh sektor UMKM.
Baca Selengkapnya