Realisasi Penyaluran Banpres Produktif 2021 Baru Capai 18,08 Persen
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, realisasi program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif di 2021 baru mencapai 18,08 persen. Angka ini masih jauh dari target 26,97 persen hingga akhir Mei 2021.
"Target kita ini sampai akhir bulan Mei 26,9 persen tapi realisasinya baru sampai 18,08 persen," kata Teten dalam acara Halalbihalal Bersama Menteri Koperasi dan UKM dan Pejabat Eselon I dan II Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Senin (17/5).
Capaian ini kata Teten masih jauh dari angka yang ditargetkan. Untuk itu dia meminta seluruh jajaran di kementerian yang dipimpin untuk bisa mempercepat proses penyaluran Banpres Produktif.
"Ini masih jauh dari target, ini harus segera diselesaikan," pinta Teten.
Di sisi lain, penyerapan anggaran belanja pemerintah di lingkungan kementeriannya sudah mencapai 94,24 persen. Teten terlihat puas dengan hal ini lantaran belanja pemerintah mampu mendongkrak perekonomian nasional di tengah daya beli masyarakat yang menurun.
"Saya lihat ini penting buat dongkrak ekonomi kita. Belanja pemerintah ini harus signifikan karena daya beli masyarakat sedang turun," katanya.
Untuk itu dia mendorong realisasi belanja pemerintah terus dilakukan. Sebab saat ini perekonomian nasional bergantung pada belanja pemerintah. "Perekonomian kita saat ini tergantung pada belanja pemerintah," kata dia mengakhiri.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaKementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun.
Baca SelengkapnyaKepala negara juga menyukai penamaan produk kerupuk kreatif tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Angka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaPenyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaRealisasi ini meningkat sebesar 99,96 persen (yoy) dibandingkan dengan realisasi Januari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAngka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.
Baca Selengkapnya