Rawat Airbus A-320, Citilink gandeng Turkish Technic
Merdeka.com - Maskapai penerbangan berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia menggandeng Turkish Technic Inc. guna membantu perawatan pesawat Airbus A-320. Termasuk penyediaan suku cadang atau komponen asli sewaktu-waktu dibutuhkan dalam waktu cepat.
"Citilink memilih Turkish Technic oleh karena kualitas pelayanan dan juga merupakan salah satu yang terbaik di dunia dalam fasilitas pemeliharaan dan perbaikan pesawat termasuk perawatan mesin pesawat," kata Chief Executive Officer Citilink Albert Burhan dalam siaran pers, Minggu (8/2).
Dokumen kerja sama teknis ini diteken Albert Burhan dan CEO Turkish Techic Inc. Ahmet Karaman di Dubai pada Selasa (3 Februari). Setelah seremoni dilakukan peninjauan fasilitas bengkel perbaikan.
"Kerja sama ini merupakan solusi dalam memastikan ketersediaan komponen dan pemeliharaan pesawat."
Adapun kontrak kerja sama meliputi penyediaan komponen dan perbaikan suku cadang pesawat akan disuplai dari Istanbul, maupun kantor perwakilannya di Timur Tengah (Dubai), sama seperti selama ini telah dilakukan di Jakarta. Sedangkan perbaikan komponen pesawat akan dilakukan di Istanbul.
Kontrak tersebut juga memuat pengembangan bisnis dengan Garuda Maintenance Facility (GMF Aero Asia).
"Citilink dan juga GMF membutuhkan dukungan mitra kerja lain guna memastikan jaminan pasokan cuku cadang pesawat sehingga mampu memelihara kondisi teknis pesawat tetap dalam keadaan prima," kata Albert.
Sementara itu, Ahmet Karaman mengatakan kerja sama ini menjadi momentum pihaknya untuk mengembangkan layanan pemeliharaan dan penyediaan komponen pesawat ke kawasan Asia Tenggara. Selama ini bengkel perawatan bermarkas di Istanbul itu telah melayani lebih dari lima ratus pesawat.
Turkish Technic merupakan salah satu pusat pemeliharaan dan bengkel perawatan pesawat terkenal di Eropa, Timur Tengah, Asia dan Afrika Utara. Bermarkas di Istanbul dan mempekerjakan lebih dari 5 ribu karyawan terlatih bersama Turkish HABOM Inc (Turkish Airlines Group - MRO company).
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesawat Smart Air Tarakan-Binuang Belum Ditemukan, Tim SAR Hadapi Medan Berat
Upaya tim gabungan menyusuri lokasi yang diperkirakan sebagai titik jatuh pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak belum membuahkan hasil.
Baca SelengkapnyaNaik Pesawat Ini, Setiap Penumpang akan Ditimbang Berat Badannya
Maskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca SelengkapnyaKronologi Pilot dan Kopilot Batik Air Tidur di 36 Ribu Kaki, Pesawat Sempat Keluar Jalur Penerbangan
Akibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kronologi Pesawat Kargo Smart Air Tarakan-Binuang Hilang Kontak
Tim SAR gabungan memutuskan pencarian pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak sejak Jumat (8/3) pagi, akan dilanjutkan pada Sabtu (9/3) besok.
Baca SelengkapnyaFOTO: Wajah Pesawat Penumpang Pertama Buatan China, Siap Saingi Airbus dan Boeing
Pembuatan pesawat komersial C919 ini merupakan upaya China mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
Baca SelengkapnyaMenghitung Dampak Terburuk Jika Pilot-Kopilot Tertidur Saat Terbangkan Pesawat
Baru-baru ini heboh pilot-kopilot Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaKronologi Pesawat Batik Air dari Aceh Gagal Terbang Menuju Bandara Soekarno-Hatta
Pihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaPenampakan Pesawat Caravan Asia One Air yang Ditembaki OTK di Puncak Papua
Pesawat Asia One Air ditembaki orang tak dikenal (OTK) di Bandara Milawak, Distrik Beoga, Puncak, Papua.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,4 Juta Kursi untuk Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024
Hadapi mudik dan arus balik lebaran, Garuda Indonesia dan Citilink siapkan 1,4 juta kursi
Baca Selengkapnya