RAPBN 2015 dinilai tak sehat buat pemerintahan Jokowi-JK
Merdeka.com - Ekonom Universitas Gadjah Mada Sri Adiningsih menilai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 tidak sehat untuk pemerintahan Jokowi - JK. Itu dilihat dari pengeluaran rutin yang dampak multipliernya rendah. Di sisi lain, anggaran produktif seperti infrastruktur justru turun dibandingkan tahun ini.
"Masih ditambah beban subsidi meningkat dan pengeluaran populis besar. Sayangnya tidak didukung oleh pendapatan yang mencukupi, sehingga defisitnya sudah dipatok tinggi 2,32 persen dari PDB atau hampir menyentuh batas atas defisit yang diizinkan," ujar Sri kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/8).
Dia melihat pemerintahan Jokowi-JK bakal menghadapi permasalahan cukup berat. Dan sulitnya, anggaran 2015 yang diklaim pemerintahan saat ini sebagai baseline itu ternyata hanya sedikit menyisakan ruang fiskal.
"Ini artinya Pemerintah baru akan tidak mudah untuk mendapatkan anggaran untuk mengimplementasikan visi misinya dengan cepat. Hal ini bisa menjadi masalah karena harapan publik akan adanya perubahan setelah pemerintah baru terbentuk tidak dapat dipenuhi. Sehingga lobi agar pemerintah dan DPR memberikan fiscal space yang longgar pada Pemerintah baru perlu segera dilakukan," kata dia.
Sri Adiningsih menjelaskan seluruh pendapatan negara di 2015 diproyeksikan dihabiskan 14,3 persennya ke gaji pegawai negeri, membayar bunga utang 7,6 persen, transfer dana ke daerah 31,69 persen, subsidi energi 18 persen, dan anggaran pendidikan 22,9 persen. "Itu total sudah 94,5 persen dari pengeluaran," jelas dia.
Dia mengusulkan agar ada perubahan pada politik anggaran dengan merevisi RAPBN 2015. Pemerintah baru perlu merevisi alokasi anggaran subsidi dan pembayaran bunga utang, yang jumlahnya lebih dari 25 persen dari total pengeluaran.
"Tanpa perubahan dalam politik anggaran, Pemerintah baru tidak akan bisa melaksanakan visi misinya," pungkas dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih
RAPBN 2025 harus memperhatikan program presiden terpilih 2024-2029.
Baca SelengkapnyaAkui Kehebatan Program Jokowi, Prabowo Siap Lanjutkan Demi Indonesia yang Lebih Baik
Prabowo mengaku banyak program Jokowi yang sangat baik untuk kemajuan Indonesia.
Baca SelengkapnyaBawaslu Sudah Surati Jokowi Minta Menteri Tak Gunakan Program Pemerintah untuk Kampanye
Bagja juga menyinggung saat Presiden Jokowi bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 02.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TPN Tegaskan Ganjar-Mahfud akan Lanjutkan Program Jokowi, Ini Contohnya
Roby menilai, Mahfud MD menguasai materi debat cawapres
Baca SelengkapnyaJokowi soal Banjir di Demak-Kudus: Kementerian PUPR Kerja Siang Malam Tutup Tanggul Jebol
Sebanyak enam tanggul jebol pascahujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Jawa Tengah pada Rabu (13/3).
Baca SelengkapnyaTak Lagi Jadi Presiden, 42 Program Jokowi yang Belum Selesai Bakal Tetap Dilanjutkan
Sebanyak 42 Proyek Strategis Nasional (PSN) Jokowi tetap dilanjutkan meski Oktober tahun ini jabatannya berakhir.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN soal Kabinet Jokowi Bahas Program Prabowo-Gibran: Kurang Pantas Pemilu Belum Selesai
Pemilu 2024 belum tuntas karena pemenang belum diumumkan oleh KPU.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaTerungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca Selengkapnya