Rakyat harus tunggu dua bulan agar harga cabe kembali normal
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan mengakui harga cabe sedang melambung tinggi mencapai Rp 100.000 per Kilogram (Kg). Hal ini lantaran suplai cabe nasional berkurang akibat beberapa bencana gunung berapi.
Atas hal itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Srie Agustina mengatakan terdapat potensi panen di beberapa daerah dalam satu hingga dua bulan ke depan. Dia berharap, panen ini bisa menekan harga cabe di pasaran.
"Cabe rawit ada dua jenis yaitu cabai runduk dan caplak. Intinya akan ada potensi panen. Dalam satu hingga dua bulan ke depan harga akan turun," pungkas dia di Kantornya, Jakarta, Rabu (2/4).
Srie juga meminta masyarakat untuk melakukan substitusi dalam konsumsi cabe rawit. Dia menyatakan, harga beberapa jenis cabe saat ini masih rendah.
"Cabe kan banyak jenisnya, ada substitusi cabe yang lain. Dan harga cabe yang lain ini sedang turun," ujar Srie.
Selanjutnya, Srie mengatakan, cabe yang masih berharga murah yaitu jenis merah besar dan keriting. Sehingga, dia meminta masyarakat beralih mengonsumsi dua cabe ini untuk sementara waktu.
"Untuk sementara, mohon beli cabe merah besar dan cabe merah keriting," ungkap dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Beras Makin Mahal Akibat HET Dinaikkan, Begini Penjelasan Pemerintah
Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca SelengkapnyaBeda dengan Zulhas, Wali Kota Semarang Temukan Harga Cabai Masih Rp100 Ribu per Kg
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca SelengkapnyaBeras Masih Mahal, Pemerintah Diminta Segera Stabilisasi Harga Pangan
Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaMasuk Musim Panen, Harga Beras di Cipinang Turun Rp 1.000 Per Kilogram
Ketua Perpadi Jakarta ini mengatakan penurunan harga mencapai Rp700-1.000 per kilogram di Cipinang.
Baca SelengkapnyaKapan Harga Beras Turun? Begini Penjelasan Bulog
Kenaikan ini terjadi karena harga beras Bulog sudah dinaikkan menjadi Rp10.900 per Kg, dari harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya Rp9.450 per Kg.
Baca SelengkapnyaHarga Cabai Naik Tajam Jelang Akhir Tahun, dari Rp30.000 Jadi Rp60.000 per Kilogram
Kemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaSurvei BI: Harga Beras Paling Tinggi di Kalteng, Hampir Rp19.000 per Kg
Kenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnya