Pusat Perbelanjaan Makin Sepi, E-Commerce Dinilai Jadi Solusi untuk UMKM
Merdeka.com - Direktur Utama Dropshipedia, Arwan Aziz Jaelani mengatakan, digitalisasi telah mengubah pola masyarakat dalam berbelanja. Hal ini mengakibatkan banyak pusat perbelanjaan hingga pasar tradisional makin sepi, sehingga harus dicermati oleh para pelaku usaha termasuk sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Untuk itu, Menurutnya, angkatan kerja Indonesia yang tersedia banyak saat ini harus dikolaborasikan dengan pelaku UMKM sehingga bisa saling menguatkan.
"Persaingan bisnis semakin ketat, pusat perbelanjaan dan pasar tradisional kian sepi. Kemudian lahir para konten kreator yang menjalankan bisnis dari rumah, dimana di antara mereka ada yang memiliki omzet sampai miliaran rupiah sebulan," kata Arwan di Jakarta, Jumat (3/3).
Dengan demikian, diluncurkan sejak 6 Juli 2022, platform digital Dropshipedia mempertemukan antara pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan tenaga pemasaran yang diharapkan menjadi jawaban tantangan digitalisasi. Hadirnya Dropshipedia dapat memfasilitasi UMKM dan angkatan kerja yang berlimpah saat ini serta dapat saling bergotong-royong untuk memenangi ancaman teknologi AI.
Dia berharap agar pelaku UMKM dapat fokus ke produksi. Mereka cukup mengunggah list produk di platform digital yang beralamat di https://dropshipedia.com. Data produk yang diunggah itu, akan dipasarkan para angkatan kerja yang akan dididik jadi konten kreator.
Dengan adanya kolaborasi seperti ini, menurut Arwan, akan membuat omzet UMKM menaik signifikan. Selain itu, para pencari kerja bisa mendapatkan peluang kerja baru. Sedangkan pemerintah dapat terbantu dengan berkurangnya angka pengangguran di Indonesia.
"Jika Facebook memiliki visi, menghubungkan orang (connecting people). Maka Dropshipedia memiliki misi menghubungkan produsen dengan tenaga pemasar (connecting business)," tambahnya.
Untuk itu, Dropshipedia terus berupaya mengembangkan usahanya, termasuk kini resmi meluncurkan platform digital berbasis web dropshipedia.com di tengah masyarakat Sumatera Barat. Direktur PT Dropshipedia Intercom Digital, Faruqi Ismael mengatakan, lembaga yang di-launching-nya memang memiliki keberpihakan ekonomi kerakyatan.
Tentunya dengan mendukung digitalisasi UMKM, yang banyak dimiliki khususnya masyarakat Sumbar dan Indonesia umumnya. Dia menjelaskan, sebenarnya digitalisasi pemasaran tidak hanya diperuntukan untuk sistem perdagangan kelas atas saja, tetapi khususnya amat diperlukan juga untuk sektor UMKM.
"Saya berharap Pemprov Sumbar khususnya dan Indonesia umumnya dapat mendukung lembaga ini, karena tujuannya amat berpihak pada peningkatan perekonomian masyarakat dan juga mendukung program pemerintah khususnya untuk pemasaran hasil produk masyarakat," terangnya.
Program Dropshipedia dalam membantu UMKM dan para pencari kerja ini juga sangat diapresiasi oleh Pemerintah Provisi Sumbar, sehingga peluncuran Dropshipedia dilaunching langsung oleh Sekretaris Daerah Sumbar Hansastri. Beliau yang hadir saat itu mengatakan bahwa Sumbar merupakan gudang dari UMKM.
"Hampir 99 persen pelaku usaha di Sumbar adalah UMKM. Dengan adanya platform Dropshipedia ini diharapkan mereka bisa memajukan penjualan produknya," ungkapnya.
Hansastri menilai bahwa gagasan yang dilahirkan Dropshipedia ini, akan membuat pelaku UMKM semakin semangat menjalankan usahanya. "UMKM kita sudah banyak yang dilatih agar produk mereka dikemas secara menarik dan higenis. Juga sudah dikenalkan dengan pemasaran digital. Namun, hasilnya masih belum signifikan," ujarnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya
Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca SelengkapnyaAjak UKM Cirebon untuk Gabung di Kanal ‘Harbolnas’, Lazada Berkomitmen Dukung Penjual Fesyen Lokal
Ratusan UKM fesyen yang tergabung dalam Mall UKM Cirebon memiliki toko digital dan berjualan di Lazada.
Baca SelengkapnyaSiti Atikoh Ganjar Beberkan Kendala UMKM di Indonesia Susah Berkembang
Atikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Layanan Freight Forwarding Ini Dibalut Teknologi
Digitalisasi semakin memunculkan pola bisnis baru.
Baca SelengkapnyaTransaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun
Kemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaDukung Brand Lokal untuk Go Digital, Begini Langkah yang Dilakukan Lazada dan AHA Commerce
Lazada Indonesia (Lazada) bekerja sama dengan mitra pemberdaya atau enabler, di antaranya AHA Commerce, memiliki komitmen pemberdayaan brand dan penjual lokal.
Baca SelengkapnyaSepakat dengan Menkop Teten, Ekonom: Tiktok Harus Pisahkan e-Commerce dengan Media Sosial
Aturan yang tertuang pada Permendag 31/2023 harusnya benar-benar dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua pihak.
Baca SelengkapnyaMetode Jualan ‘Live Shopping’ Masih Jadi Primadona UMKM di 2024, Ini Sederet Alasannya
73 persen yang menggunakan metode ini mereka meningkatkan omzet, 68 persen diantaranya mereka mengatakan bisa memperluas pasar.
Baca SelengkapnyaAturan Iklan dan Penjualan Rokok Bakal Diperketat, Pelaku Ekonomi Digital Bilang Begini
Selama ini pelaku industri digital seperti anggota idEA patuh pada aturan yang berlaku.
Baca Selengkapnya