Pulang dari Belgia, Wamendag Lapor Perundingan Sawit dengan Uni Eropa
Merdeka.com - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuga melaporkan hasil kunjungannya ke Brussels, Belgia yang membahas kelanjutan perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership (IEU-CEPA).
Pertemuan Wamendag dengan Commissioner European Union dan Deputy Director General yang membidangi perundingan IEU-CEPA itu menghasilkan banyak pembahasan, termasuk soal minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO).
"Capture-nya banyak, field-nya banyak. Tidak hanya cuma soal umum, tapi juga soal teknis-teknis lainnya. Mulai dari sustainibility, mulai dari SOE, mulai dari perizinan, licensing, dan juga kelapa sawit," ujar Jerry di Jakarta, Selasa (3/12).
Pada kesempatan tersebut, dia juga menyampaikan secara tegas kepada Uni Eropa terkait perlakuan diskriminatif terhadap minyak sawit Indonesia.
"Kami mengharapkan perlakuan yang adil, tidak diskriminatif, tidak memblok secara sepihak terhadap kelapa sawit kita yang diekspor ke sana. Karena itu tentunya perlakuan yang diskriminatif itu tidak sehat untuk perkembangan perundingan dan juga untuk hubungan secara mutual antara kita dengan negara Uni Eropa," tuturnya.
Pihak Eropa Sambut Baik
Jerry mengatakan, pihak Uni Eropa kemudian menyambut baik pesan tersebut, dan Pemerintah RI akan menindaklanjutinya dalam perundingan yang lebih teknis dengan melibatkan tim besar.
"Tim itu tidak hanya dari Kementerian Perdagangan, tapi juga dari Kemenlu, dari Perindustrian, dari BUMN, dari Pertanian, karena dibuat sebuah working group yang membahas secara spesifik per isu," kata dia.
Dia menargetkan proses itu bisa menemui titik terang secepatnya. Tidak hanya untuk minyak sawit mentah, Pemerintah RI disebutnya melihat IEU-CEPA sebagai sebuah grand design untuk membuka pasar bagi banyak produk asal Tanah Air ke Eropa.
"Artinya itu menggairahkan ekspor kita ke luar, dan bisa meningkatkan ekonomi kita secara umum," tegas dia.
"Tapi sekali lagi, pertemuan ini kan ada tahapannya, tidak hanya sekali. Kemarin ini pertemuan yang ke-9. Jadi sudah ada tahapan pertemuan-pertemuan yang kita lakukan terus menerus. Kita kerja keras untuk bisa mensukseskan IEU-CEPA ini," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBBM Indonesia Selama Ini Tenyata Bergantung ke Singapura, Padahal Tak Punya Ladangan Migas
Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaTolak Angin Sido Muncul Masuk Pasar Modern UEA dan Jadi Andalan Warga Arab Saudi
Sido Muncul memperluas penjualan produk produk Tolak Angin ke luar negeri, salah satu tujuan ekspor selanjutnya adalah Uni Emirat Arab.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDekan Pertanian Unbraw Berikan Tanggapan Seputar Kesalahpahaman Terkait Kebijakan Food Estate
Dekan Universitas Brawijaya beberkan sederet kesalahpahaman terkait food estate.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaKebijakan Uni Eropa Berdampak Besar ke Industri Baja Dalam Negeri, Ini Harus Dilakukan Pemerintah
Pemerintah harus memberi dukungan yang kuat kepada industri baja di Indonesia, termasuk melalui regulasi yang tepat.
Baca SelengkapnyaWaspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca Selengkapnya