PTPN X target produksi gula 576.000 ton tahun ini
Merdeka.com - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X optimistis tahun ini mampu mengatrol kinerjanya hingga mencapai 19 persen. Perusahaan berpelat merah itu yakin, tahun ini bisa merealisasikan produksi gula hingga 576.000 ton dibanding produksi 2013, yang hanya mencapai 485.000 ton.
"Sejauh ini persiapan sudah on the right track. Sudah ada beberapa pabrik gula (PG) yang giling sejak Mei lalu, tapi ada juga yang baru giling bulan Juni ini, menyesuaikan pemanenan tebu dan jadwal kemasakannya," terang Dirut PTPN X, Subiyono di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (18/6).
Menurutnya, saat ini, PTPN X memiliki 11 PG di Jawa Timur, mulai dari Sidoarjo, Mojokerto, Kediri, Jombang, Nganjuk, hingga Tulungagung. Produsen gula terbesar di Indonesia itu menarget, mampu menggiling tebu sekitar 6,84 juta ton tahun ini, meningkat dibanding realisasi 2013 sebesar 6,7 juta ton. Dengan luas lahan tebu ditarget PTPN X, adalah 79.253 hektare.
Produktivitas lahan, lanjut dia, dipatok 86,4 ton tebu per hektare dan produktivitas gula 7,3 ton gula per hektare. Produktivitas lahan dan produktivitas gula PTPN X selama ini, tercatat masih menjadi tertinggi dibanding rata-rata kinerja produsen gula lainnya.
"Tahun ini kami menargetkan rendemen (kadar gula dalam tebu) di kisaran 8,39 persen. Dari awal giling saat ini di beberapa PG kami, sudah ada yang rendemennya di atas 8 persen," ungkap Subiyono yang juga Ketua Umum Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi) tersebut.
PTPN X sendiri, sudah membentuk kelompok kerja terstruktur mulai dari atas sampai bawah, untuk menyukseskan musim giling tahun ini. Kelompok kerja itu terdiri dari kelompok kelancaran pasokan tebu, manajemen ampas, kualitas gula, pemeliharaan mesin, pengelolaan SDM, daerah pengembangan, dan otomatisasi serta teknologi informasi.
Setiap kelompok bertugas memastikan setiap bidang yang ditanganinya berjalan sesuai rencana. Indikator-indikator kinerja pada kelompok kerja itu jelas, dan pelaksanaannya akan dijadikan bahan penilaian prestasi karyawan.
"Seperti kelompok kelancaran pasokan tebu, tugasnya memastikan pasokan tebu lancar dan memenuhi kualifikasi manis, bersih, dan segar. Termasuk melakukan mekanisasi budidaya dan tebang, muat, serta angkut tebu, sehingga lebih efektif dan efisien," ucapnya.
Contoh lain, masih kata Subiyono, kelompok manajemen ampas tebu memastikan PG bisa menghasilkan ampas dalam jumlah yang memadai untuk bahan bakar, sehingga mereka tidak perlu lagi membeli bahan bakar minyak. "Demikian pula dengan kelompok lainnya, memiliki tugas sesuai bidang masing-masing. Semuanya bersinergi untuk menyukseskan musim giling tahun ini," paparnya.
Selain soal produksi dari sisi kuantitas, PTPN X juga mengejar kualitas gula sesuai SNI. "Sudah ada beberapa yang memenuhi SNI seperti PG-PG kami di Kediri. Yang belum akan kami genjot. Peningkatan kuantitas dan kualitas harus berjalan beriringan."
Sementara terkait iklim, dikatakan Subiyono, tahun ini cenderung membaik. Hingga Maret, curah hujan di basis-basis lahan tebu PTPN X berlangsung tinggi di rentang 301 mm hingga 500 mm. Namun, memasuki Mei dan Juni, hujan sudah mulai mereda, sesuai perkiraan BMKG.
"Tahun ini iklim baik, dan ini berguna bagi kelangsungan pasokan tebu, baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya. Sedangkan masalah harga lelang gula, sejauh ini belum cukup menggembirakan. Kita berharap pemerintah bisa lebih tegas mengatur soal impor gula dan merembesnya gula rafinasi ke pasar yang membuat harga gula lokal cenderung stagnan," pungkas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja ESG, Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target 124%
Pada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca SelengkapnyaKondisi Perusahaan Membaik, PTPN I Bayar Santunan Hari Tua Rp550 Miliar ke Pensiunan
Sejak tahun 2019, Kinerja PTPN Group termasuk Regional 1 PTPN I (Eks PTPN II) menunjukan peningkatan.
Baca SelengkapnyaDireksi Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok LPG Cukup Selama Lebaran
Pertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaAda Pemilu, Industri Logistik Target Bakal Cetak Kinerja Kinclong di 2024
Pendapatan ini didukung oleh dua segmen utama, yaitu penjualan semen (60 persen) dan jasa angkut (40 persen).
Baca SelengkapnyaTernyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara
Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaKuota Pupuk Bersubsidi NTT Bertambah 2 Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat
Petani di NTT bisa mendapat pupuk bersubsidi dengan lebih baik dari sisi jumlah, murah dan cepat
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaTKN Pastikan Penerapan Pajak Karbon Segera Diterapkan Jika Prabowo-Gibran Menang Pilpres
Penundaan pajak karbon ini merupakan penundaan yang kesekian kali setelah pada akhir 2021
Baca Selengkapnya