PT Bukit Asam Target Produksi Batu Bara 35,5 Juta Ton Sepanjang 2022
Merdeka.com - PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA menargetkan produksi batu bara sebesar 35,5 juta ton tahun 2022. Target tersebut sesuai dengan Rencana Kinerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2022.
Manajer Penambangan Air Laya PTBA, Suratman mengungkapkan, target tersebut merupakan target dari kelima IUP PTBA yakni, Tambang Air Laya, Tambang Muara Tiga Besar, Tambang Banko Tengah, Tambang Banko Barat blok A, dan Tambang Banko Barat blok B.
Dia menjelaskan untuk Tambang Air Laya sendiri menargetkan produksi batubara sebesar 7,750 juta ton yang sudah terealisasikan sebesar 4,81 juta ton hingga 31 Agustus 2022.
Tambang Air Laya merupakan tambang tertua dari kelima unit tambang PTBA yang sudah berumur 103 tahun. "Ini merupakan tambang tertua di unit pertambangan Tanjung Enim dari tahun 1019 sudah 103 tahun sampai saat ini masih ada penambangannya," ujar Suratman, kepada wartawan, ditulis Selasa, (13/9).
Dia mengungkapkan apabila tambang tersebut sudah tidak digunakan lagi atau final maka akan dilakukan penghijauan kembali.
Reklamasi Kembali
"Dari sisi kaidah lingkungan yang dulunya sudah dilakukan perubahan-perubahan itu dilakukan reklamasi kembali. Nantinya di Air Laya ini juga akan dijadikan sesuai dengan SK Bupati nanti," terang dia.
Salah satu lahan yang sudah direklamasi yang dijadikan tempat wisata yakni museum tambang batu bara, dan mini zoo yang terletak di kelurahan Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
Untuk masuk ke Mini Zoo & Jogging Track tidak di pungut biaya alias gratis, sedangkan MuseumTambang Batubara anda hanya merogoh uang sebesar Rp20.000 per orang. Untuk Museum Tambang Batubara tak hanya melihat sejarah batubara yang ada di daerah Tanjung Enim tetapi pengunjung disuguhkan dengan wahana kereta api bawah tanah tambang batu bara, kemudian ada area bermain games dan lain sebagainya.
Hingga Juni tahun 2022 tercatat total areal reklamasi sudah mencapai 2.144,26 hektar. Di lahan tersebut telah ditanam 1.333.350 batang pohon, dengan berbagai jenis pohon yang ditanam di antaranya Sengon, Jati, Mahoni, Kayu Putih, Akasia, Angsana, Merbabu, Bambu, Jabon, Pinus, Johar, Longkida. Untuk tahun ini PTBA menargetkan tambahan reklamasi lahan seluas 17,19 hektar.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga Tinjau PSN Pelabuhan Patimban: Ditargetkan Rampung 2029 & Habiskan Investasi Rp40 Triliun
Pelabuhan Patimban dapat menampung sebanyak 223 ribu Completely Built Up (CBU) atau tembus lebih dari 100 persen.
Baca SelengkapnyaBupati Labuhan Batu Erik Adtrada Ritonga Terjaring OTT KPK atas Kasus Suap
KPK mengumumkan telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Baja Ini Gunakan PLTS Atap untuk Kurangi Emisi Karbon, Jadi Salah Satu Terbesar di Jawa Barat
GRP menargetkan kapasitas PLTS Atap terpasang sebesar 33 MWp, yang direncanakan selesai pada tahun 2025.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konsumsi Energi Fosil Masih Terus Naik, Target Bauran EBT Turun Jadi 17 Persen di 2025
Target bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaAirlangga Optimistis Prabowo Masih Unggul di Jabar, Ini Alasannya
Prabowo-Gibran ditargetkan peroleh 50 persen lebih di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaIni Deretan Target Golkar dalam Pemilu 2024, Salah Satunya Kuasai Jabar
Menurut Airlangga, pihaknya melihat tren positif di berbagai wilayah Indonesia untuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaGantikan Batu Bara, 30 Ton Olahan Sampah Dipasok ke Pabrik SBI untuk Jadi Bahan Bakar
Langkah ini untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, sekaligus membantu perusahaan mendapatkan sumber energi alternatif.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Otorita IKN: Target 2024 Rp100 Triliun Investasi
Pemilu 2024 diyakini tidak akan mengganggu investor yang masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaAirlangga Ungkap Alasan Bansos Takkan Berhenti di Musim Pemilu
Bansos sudah dilaksanakan melalui sejumlah program, seperti PKH hingga subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Baca Selengkapnya