Proyek gas laut dalam sumbang pemasukan negara USD 9,6 M
Merdeka.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan izin proyek pengeboran blok gas laut dalam (deep water) senilai USD 12 miliar (setara Rp 138 triliun) oleh perusahaan asal Amerika Serikat, Chevron segera keluar Juni. Proyek ini ditengarai bakal mendatangkan keuntungan ke negara sekitar USD 9,6 miliar.
Menteri ESDM, Jero Wacik, mengatakan jika nantinya proses perizinan selesai maka memiliki kapasitas produksi Chevron sebesar 3,2 TCF (triliun kaki kubik).
"Bagian negara bersih USD 9,6 miliar termasuk setelah membayar semua proyek tersebut kalau proyeknya berhasil (cost recovery) dan diperkirakan gas yang terbukti di proyek tersebut mencapai 3,2 TCF (triliun kaki kubik)," ujar di Kantor Kemenko, Jumat (30/5) malam.
Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas Johanes Widjonarko menambahkan produksi gas dari proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) tersebut sebagian ditujukan untuk ekspor dan sebagian lagi untuk domestik. Di mana pembagiannya atau PoD, 75 persen gasnya untuk ekspor dan 25 persen untuk domestik saat 2008 lalu.
"Tapi kan sekarang ini kebutuhan domestik makin banyak, sekarang kalau domestik mau banyak dapatnya siap tidak infrastrukturnya, karena gas dengan minyak itu beda. Gas harus ada pembelinya dan siap infrastrukturnya sebelum gas keluar diproduksi," jelas dia.
Kendati demikian dia memastikan, proyek Chevron IDD ini akan diproduksi pada 2016 mendatang.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ciptakan Energi Hijau, Patra Jasa dan Pertamina Kembangkan Proyek Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah
Proyek ini diharapkan bisa mengembangkan portofolio dalam pengelolaan energi hijau atau green energy.
Baca SelengkapnyaHari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia, Pertamina Lestarikan Lebih dari 6 Juta Pohon
Saat ini terdapat 104 Program penanaman diseluruh wilayah operasi Pertamina Group di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya15 Proyek Migas Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Tahun
Diharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cadangan Gas Alam Melimpah, Tapi RI Masih Impor 5,5 Juta Ton LPG per Tahun
Impor LPG Indonesia masih menunjukkan tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaMega Proyek Terusan Suez Senilai USD100 Juta Telan Korban Jiwa Puluhan Ribu Pekerja
Pembangunan Terusan Suez dimulai pada awal tahun 1859, di ujung kanal paling utara pelabuhan Said, Mesir.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM Beri Sinyal Perpanjang Program Harga Gas Murah untuk Industri
Harga gas bumi akan berpengaruh pada beban produksi industri. Maka, harga murah bisa menjadi salah satu solusinya.
Baca SelengkapnyaSiapkan Armada Darat Hingga Laut, Patra Logistik Distribukan BBM Satu Harga ke Wilayah 3T Krayan
“Kami telah memiliki pengelolaan armada darat, laut dan udara yang siap medukung distibusi BBM diseluruh penjuru wilayah Indonesia."
Baca SelengkapnyaIndonesia Bisa Jadi Pusat Industri Terintegrasi Pelabuhan Besar, Ini Strategi Harus Dilakukan
Sudah selayaknya industri yang mengolah bahan baku dari Indonesia berada di posisi strategis pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
Baca SelengkapnyaGas Bumi Jadi Aset Strategis Perkuat Ketahanan Energi, Termasuk di IKN Nusantara
Subholding gas juga memulai berpartisipasi dalam hilirisasi produk gas bumi di petrokimia, biometana, dan dekarbonisasi.
Baca Selengkapnya