Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Proses Izin Berbelit-belit Hingga Aturan Pajak Buat Investor Ogah Masuk Indonesia

Proses Izin Berbelit-belit Hingga Aturan Pajak Buat Investor Ogah Masuk Indonesia investasi. shutterstock

Merdeka.com - Direktur Program Indef, Esther Sri Astuti membeberkan beberapa faktor yang membuat investor asing enggan untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

"Ada beberapa catatan yang harus diperbaiki dalam kemudahan melakukan investasi di Indonesia," ujar Esther dalam diskusi Antisipasi Resiko Resesi: Respon Kinerja Triwulan III 2019 di Jakarta, Kamis (7/11).

Pertama yaitu lamanya proses perizinan, baik dalam kemudahan mengawali bisnis, perizinan konstruksi hingga registrasi properti. Data Ease of Doing Business 2019 menunjukkan, Indonesia berada di peringkat 134 dalam konteks memulai bisnis. Investor butuh 19,6 hari untuk membangun bisnisnya di Indonesia.

Lalu, perizinan konstruksi memakan waktu hingga 200,1 hari. Registrasi bisnis juga butuh waktu lama sekitar 27,6 hari.

"Selain itu pembayaran pajak. Investor bayar pajak hingga 42 kali dalam satu tahun dengan rata-rata waktu 207,5 jam atau sekitar 8-9 hari. Itu kan lama sekali," tuturnya.

Ditambah lagi, investor juga merasa biaya listrik masih mahal, sekitar 252,8 persen dari total pendapatan per kapita dan waktunya relatif lama (34 hari).

Transparansi informasi kredit semakin baik, namun kemudahan memperoleh kredit masih kurang bagi investor. Peringkat kredit Indonesia masih di posisi 44, dengan credit registry coverage sebesar 58,2 persen dan credit bureau coverage sebesar 38,1 persen.

Presiden Jokowi Bakal Revisi 74 Peraturan Perizinan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, akan merevisi sebanyak 74 peraturan perundang-undangan terkait proses perizinan investasi di dalam negeri. Hal ini perlu dilakukan untuk mempermudah investasi dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.

"Kita akan merevisi 74 undang-undang agar kecepatan kita bersaing dengan negara-negara lain dapat kita miliki," tuturnya di Jakarta, Senin (16/9).

Dengan momentum revolusi konsumen, investasi global akan semakin menjalar di mana Indonesia akan kian menarik untuk kegiatan berinvestasi. Untuk itu, momentum ini perlu diwaspadai agar masyarakat Indonesia bisa menikmati revolusi konsumen, bukan hanya investor asing.

"Harus diikuti revolusi mindset sehingga mampu mengaktualisasi revolusi konsumen yang ada untuk memperkuat daya saing kita. Jangan jadi bangsa konsumtif, harus memacu kita untuk jadi bangsa produsen," kata dia.

Siasat Pertumbuhan Ekonomi

Sebelumnya, Pemerintah merumuskan siasat agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak seperti yang diramalkan Bank Dunia. Di mana, diramal terjerembab di bawah 5 persen.

Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, untuk membuat perekonomian Indonesia tetap membaik, pemerintah akan memangkas peraturan dan rekomendasi yang tidak penting, sehingga dapat menyederhanakan proses investasi di Indonesia.

"Presiden sudah minta itu dipangkas semua. Banyak sekali jadi presiden sekarang akan melakukan, dan sudah mulai ya, rapat-rapat terbatas untuk memeriksa di kementerian-kementerian di mana izin-izin yang dianggap perizinan itu mau dipotong," paparnya.

Reporter: Athika Rahma

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kredit Macet Fintech Investree Tembus 16 Persen, OJK Beri Respons Begini

Kredit Macet Fintech Investree Tembus 16 Persen, OJK Beri Respons Begini

Apabila kerugian yang dialami perusahaan disebabkan risiko bisnis dari Investree itu sendiri, tentu penanganan OJK berbeda.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Masyarakat Gadaikan Sertifikat Tanah ke Bank: Jangan Beli Mobil, Dihitung Bisa Cicil Tidak

Jokowi soal Masyarakat Gadaikan Sertifikat Tanah ke Bank: Jangan Beli Mobil, Dihitung Bisa Cicil Tidak

Jokowi soal Masyarakat Gadaikan Sertifikat Tanah ke Bank: Jangan Beli Mobil, Dihitung Bisa Cicil Tidak

Baca Selengkapnya
Kredit Ini Jadi Motor Terbesar Penggerak Kinerja Bank BTN, Sektor Apa?

Kredit Ini Jadi Motor Terbesar Penggerak Kinerja Bank BTN, Sektor Apa?

Realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP

Bank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP

Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).

Baca Selengkapnya
Pinjam KUR Hingga Rp500 Juta Tak Perlu Agunan tapi Credit Scooring, Simak Penjelasannya

Pinjam KUR Hingga Rp500 Juta Tak Perlu Agunan tapi Credit Scooring, Simak Penjelasannya

Uji coba credit scoring lantaran banyak pelaku usaha mikro dan kecil sulit mendapatkan pinjaman karena terkendala dengan agunan.

Baca Selengkapnya