Program Padat Karya Jadi Fokus Pemerintah Serap Tenaga Kerja
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, prioritas pemerintah saat ini adalah menyediakan program-program padat karya dan mengundang investasi guna menciptakan sekaligus menyerap lapangan kerja. Tetapi, dia mengingatkan agar para pemangku kepentingan selalu waspada karena keadaan ekonomi global belum pasti.
"Ketidakpastian masih menjadi hal yang paling sulit dalam perencanaan pembangunan, termasuk untuk menjaga keadaan ekonomi nasional. Mudah-mudahan tahun depan tidak seburuk sekarang, tapi memang tak mudah," kata Teten dalam kegiatan Cerita Kriya: Perajin Berdaya, Indonesia Bangkit di Bali, dikutip Antara, Selasa (9/8).
Menurut dia, kekuatan ekonomi dalam negeri harus diperhatikan sebab dunia sedang mengalami pertumbuhan ekonomi rendah dan inflasi tinggi yang dipicu kenaikan harga pangan maupun energi. Kenaikan harga kedua komoditas tersebut dipengaruhi secara signifikan oleh konflik antara Rusia dan Ukraina yang diprediksi akan berlangsung lama.
"Kayaknya peperangannya bukan untuk menjatuhkan Ukraina, tapi ada peperangan yang akan mengubah peta ekonomi dunia," imbuhnya.
Guna menjaga pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022 sebesar 5,44 persen yang ditopang konsumsi rumah tangga, dia meminta pemerintah daerah mengefektifkan pembelian produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal sehingga kuartal III-2022 akan semakin baik.
Selain itu juga diharapkan daya beli masyarakat diperkuat, sebagaimana yang dilakukan pemerintah pusat saat memberikan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Bali dan seluruh daerah di Indonesia pada saat awal pandemi COVID-19.
"Daya beli kalau kuat berarti kan konsumsi rumah tangga kuat, karena itu penting berbagai upaya untuk menciptakan lapangan kerja mengingat daya beli itu kemarin diperkuat oleh program-program perlindungan sosial. Tapi ke depan, menjadi penting bagaimana masyarakat punya pekerjaan," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Buka 1,2 Juta Kuota Program Kartu Prakerja
Sampai akhir tahun ini akan ada 19 juta peserta Kartu Prakerja sejak program ini diluncurkan pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaPengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya
Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaKondisi Timur Tengah Memanas, Pemerintah Siapkan Langkah Ini untuk Lindungi Industri Dalam Negeri
Pemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaPrabowo Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen, Begini Strateginya
Proyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaKereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dicoret dari Proyek Prioritas, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat?
Kemenko Perekonomian melaporkan ada 12 proyek yang dikeluarkan dari PSN, salah satunya kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.
Baca Selengkapnya