Produksi lokal berlebih, Indonesia masih doyan impor ikan
Merdeka.com - Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (DJP2HP) Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP), Saut Parulian Hutagalung menyebut produksi ikan Indonesia saat ini mencapai 11 juta ton. Sedangkan konsumsi domestik hanya 8 juta ton.
"Kita melihat sisi pangan bahwa perikanan dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan gizi yang artinya kita sudah swasembada sumber protein dari laut," ucap Saut saat diskusi bersama wartawan di Gedung Kadin, Jakarta, Jumat (22/8).
Namun demikian, Saut mengakui saat ini Indonesia masih melakukan impor. Saut berkilah ada beberapa alasan importasi masih dilakukan. Pertama adalah impor yang dilakukan ada impor tepung ikan. Tepung ikan diperlukan untuk usaha budidaya.
"Semakin kita dorong budidaya maka semakin banyak impor untuk pakan. Maka sepanjang produksi pakan dalam negeri tidak meningkat maka impor terus naik, tepung ikan itu untuk pakan budidaya," tegas Saut.
Selain itu importasi ikan masih dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri. Ikan dalam negeri hanya mencukupi untuk konsumsi tapi tidak untuk industri. Hasil olahan industri dalam kemudian juga di ekspor kembali.
"Ikan untuk impor bahan baku industri pengolahan dan umumnya re-ekspor. Salmon misalnya. Kita sudah ekspor ke Jepang, Singapura," tutupnya.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenis-jenis ikan lokal ini memiliki manfaat sebagai sumber protein hewani yang penting untuk pertumbuhan otak, membuatnya cocok sebagai pilihan menu MPASI.
Baca SelengkapnyaLele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer untuk dibudidayakan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saking bersihnya, selokan di Jepang hidup puluhan ekor ikan berharga fantastis.
Baca SelengkapnyaTinggal di Jepang lebih dari 10 tahun membuka peluang bisnis yang bisa diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUpaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaMeski beracun, ikan buntal rupanya bisa dikonsumsi asal diolah dengan benar.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca Selengkapnya