Produksi batu bara Indonesia 400 juta ton, 310 juta ton diekspor
Merdeka.com - Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Sukhyar menyebut produksi batu bara Indonesia sampai akhir tahun diprediksi bisa menembus 400 juta ton.
Dari jumlah tersebut, hanya 90 juta ton yang digunakan di dalam negeri. Sedangkan sisanya atau 310 juta ton diekspor.
Sukhyar menyebutkan, sampai akhir Agustus ini produksi batu bara Indonesia sudah mencapai 280 juta ton.
"Sampai hari ini produksi batu bara 280 juta ton sampai akhir Agustus. Seperempat dari itu (produksi sampai Agustus 280 juta ton) sekitar 56 juta untuk domestik," kata Sukhyar di Kantornya, Tebet, Jakarta, Jumat (12/9).
Dengan melihat realisasi besaran produksi sampai Agustus, Sukhyar optimis target produksi batu bara tahun ini bisa tercapai.
"Rencananya 400 juta ton. Batas atas 420 juta batas bawah 390 juta. Prediksi kita 400. 280 itu dua per tiga dari satu tahun," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSelain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaLangkah ini untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, sekaligus membantu perusahaan mendapatkan sumber energi alternatif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melalui TEMC, PT Semen Tonasa berhasil menghemat penggunaan energi hingga 4.899 Terajoule (TJ) atau setara dengan 167.228 ton batu bara.
Baca SelengkapnyaSebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.
Baca SelengkapnyaGRP menargetkan kapasitas PLTS Atap terpasang sebesar 33 MWp, yang direncanakan selesai pada tahun 2025.
Baca SelengkapnyaInisiatif ini memberikan akselerasi untuk memulai dan meningkatkan aset pertambangan batu bara yang dimiliki oleh Petrindo dan Cokal.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca SelengkapnyaTurunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.
Baca Selengkapnya