Produk Kopi di Papua Menjamur, Tapi Sedikit yang Daftarkan Merek
Merdeka.com - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Papua, Anthonius M. Ayorbaba menyampaikan jumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Papua yang menggunakan bahan baku kopi, masih minim untuk mendaftarkan merek. Padahal, kopi-kopi yang diambil dari tanah Papua telah banyak diperjualbelikan.
Dia pun menyayangkan kondisi tersebut. Sebab menurutnya, dengan mendaftarkan suatu merek ke Kementerian Hukum dan HAM, dapat melindungi dan memberikan manfaat terhadap pemilik merek tersebut.
"Tim kami sudah meneliti di lapangan, enggak ada itu yang daftar," kata Anthonius di Papua, Selasa (30/8).
Sekali pun terdapat daftar merek kopi asal Papua, itu dilakukan oleh pelaku usaha yang diketahui berdomisili di luar Papua. Menurut Anthonius, hal seperti ini sebaiknya tidak terjadi jika pelaku UMKM yang menggunakan kopi asal tanah Papua segera mendaftarkan merek mereka.
Tidak dipungkiri, suatu produk dengan merek yang sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM, akan mendongkrak nilai jual di pasaran. Dengan adanya peningkatan nilai jual, imbuhnya, secara otomatis, manfaat ekonomis juga akan dirasakan pemilik merek.
"(Yang mendaftarkan merek) belum banyak, padahal ini sudah diperjualbelikan, nilainya bisa menjadi mahal kalau harus didaftar," imbuhnya.
Dia pun menegaskan, jika seseorang telah mendaftarkan merek ke Kementerian Hukum dan HAM, akan diberi perlindungan terhadap merek tersebut. Untuk itu, Anthonius mengajak pelaku UMKM di Papua segera mendaftarkan merek suatu produk mereka demi iklim usaha yang baik.
Berikut syarat pendaftaran merek;
1. Etiket atau label merek2. Tanda tangan pemohon3. Surat Rekomendasi UKM binaan atau surat keterangan UKM binaan dinas asli untuk pemohon usaha mikro dan usaha kecil dapat diunduh pada www.dgip.go.id4. Surat pernyataan UMK bermaterai untuk pemohon usaha mikro dan usaha kecil dapat diunduh pada www.dgip.go.id
Biaya untuk umum Rp1.800.000 per kelas, dan untuk UMK sebesar Rp500.000 per kelas.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Area Panen Kopi Indonesia Terbesar Kedua Dunia tapi Produktivitas Rendah, Begini Solusinya
Areal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.
Baca SelengkapnyaWarga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaPotensi Cuan Tembakau dan Kopi Lumajang, Luas Lahan Lebih dari Lima Ribu Hektare
Komoditas pertanian tembakau dan kopi di Lumajang berpotensi jadi sumber cuan besar. Simak selengkapnya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita
Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaDulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan
Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaFOTO: ‘Klasterkuhidupku’, Kopi Ambaidiru dari Papua Terus Berkembang dan Mampu Jangkau Pasar Lebih Luas
Salah satu produsen kopi terkenal di Indonesia ternyata ada yang berasal dari Papua, tepatnya di Kampung Ambaidiru, Kepulauan Yapen, Provinsi Papua.
Baca SelengkapnyaCara Membuat Tas dari Bungkus Kopi Mudah dan Bermanfaat
Merdeka.com merangkum informasi tentang cara membuat tas dari bungkus kopi yang mudah dan bermanfaat.
Baca SelengkapnyaTuai Pujian, Begini Sikap Prabowo Saat Minum Kopi Waktu Kampanye di Medan 'Adabnya Luar Biasa'
Begini sikap Prabowo Subianto saat minum kopi di tengah kampanye di Medan.
Baca SelengkapnyaDijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan
Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca Selengkapnya