Presiden SBY: Ekonomi syariah, ekonomi nenek moyang kita
Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui salah satu tantangan dalam pengembangan ekonomi berbasis syariah adalah masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang konsep ekonomi syariah. Padahal, konsep ekonomi ini sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka.
"Ekonomi syariah telah ada jauh sebelum NKRI terbentuk, konsep bagi hasil sudah dikenal melalui konsep maparuh, mapat, mengandung nilai keuangan syariah, dengan demikian, sistem ekonomi syariah akan diterima oleh masyarakat," ujar SBY saat mencanangkan Gerakan Ekonomi Syariah (Gres) di Silang Monas Jakarta, Minggu (17/11).
Pria asal Pacitan Jawa Timur ini mengatakan, di tengah era globalisasi saat ini, ekonomi nasional mau tidak mau akan terintegrasi dengan ekonomi dunia. Karena terintegrasi satu dengan yang lain, maka jika ada satu atau dua negara yang mengalami guncangan dalam ekonominya, otomatis akan cepat berpengaruh ke ekonomi negara lain.
"Misalnya 2008 ada tsunami ekonomi menghantam ekonomi dunia, sekarang juga datang dari luar negeri. Kerja sama ekonomi dengan dunia diperlukan jika ada manfaat, tapi mari kita perkuat ekonomi domestik, bangun budaya, ekonomi syariah, ekonomi nenek moyang kita, inilah yang perlu kita perkuat. Insya Allah indonesia selamat," terangnya.
Gerakan Ekonomi Syariah diyakini bisa meningkatkan kemandirian dan kejayaan bangsa. Tidak hanya itu, melalui keuangan berbasis syariah, dapat meningkatkan budaya berbagi dan aktivitas keuangan lainnya. Untuk itu, SBY telah menetapkan beberapa langkah strategis dalam kerangka pengembangan ekonomi syariah.
Salah satunya dengan penyediaan infrastruktur pendukung ekonomi syariah. Dasar hukumnya melalui Undang-Undang No 19 Tahun 2008 tentang sukuk, Undang-Undang no. 11 Tahun 2008 perbankan syariah, dan perpajakan syariah.
Pemerintah juga sudah menerbitkan surat utang syariah sebagai alternatif pembiayaan. Melalui kementerian agama, meningkatkan pengelolaan dana haji syariah dan pengelolaan infaq.
"Tahun 2008 canangkan ekonomi syariah sebagai agenda nasional, dan visi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia," ucapnya.
Baca Juga: Presiden SBY: Ekonomi syariah, ekonomi nenek moyang kita Tiga pilar kekuatan ekonomi syariah di mata SBY SBY kagum BTN syariah bikin pemakaman syariah Bank Indonesia akui masih banyak kelemahan perbankan syariah
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tepatkah Peringkat Ekonomi Syariah Disebut SGIE? Begini Penjelesannya
SGIE adalah sebuah laporan yang mana dalam laporan tersebut menampilkan peringkat negara-negara yang menerapkan ekonomi syariah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen, Begini Strateginya
Proyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaSejarah Terbentuknya BUMN, Ternyata Awalnya Sengketa dengan Belanda
Kolonel Soeprayogi, diangkat sebagai menteri urusan stabilisasi ekonomi oleh Presiden Sukarno, memainkan peran kunci dalam peraturan untuk pengambilan keputusan
Baca SelengkapnyaPolitik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya
Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaEkonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca Selengkapnya