Presiden Jokowi: Kebijakan terkadang memang sakit di depan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo angkat bicara menanggapi masyarakat yang selalu menanyakan hasil kepemimpinannya selama 6 bulan ini. Menurut Jokowi, pemerintah yang dipimpinnya baru bisa menggunakan anggaran setelah diketuk DPR-RI yaitu pada pertengahan Januari. Setelah itu, butuh waktu 2-3 bulan untuk melaksanakan proses administrasi, dan proses lelang.
Jokowi berharap masyarakat tetap memelihara rasa optimisme bahwa ke depan bangsa ini akan lebih baik. Hanya saja, pemerintah memerlukan waktu untuk mewujudkan keinginan masyarakat.
"Nah sekarang inilah waktunya sudah mulai pelaksanaan. Jadi kalau nanti ada yang bertanya lagi, Pak mana Kartu Indonesia Sehat (KIS), mau minta berapa? Ya, karena kita siapkan 84 juta. Siap saya sebar ke mana-mana. Kartu Indonesia Pintar (KIP) mau minta berapa? Ada 18 juta yang sekarang mulai kita bagi," ucap Jokowi seperti dilansir dari situs Sekretariat Kabinet di Jakarta, Selasa (28/4)
Jokowi mengakui rakyat memerlukan sesuatu yang konkret sekarang ini, sesuatu yang nyata yang dapat dirasakan. Namun, menurut Jokowi ini tentu saja belum bisa langsung terwujud semuanya, karena perlu waktu. Selain itu, diingatkan Jokowi, desain kebijakan kadang-kadang memang menyakitkan di depan, sakit di depan.
"Ya itulah kadang-kadang perubahan itu memang membutuhkan pil pahit, membutuhkan kesabaran, membutuhkan pengorbanan," tegas Jokowi.
Menurut Jokowi, banyak yang menyampaikan kepadanya kalau popularitasnya turun karena kebijakan di depan yang dirasakan membuat sakit banyak orang. Tapi Presiden Jokowi meyakini, 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun yang akan datang akan kelihatan apa fokus pekerjaan pemerintah, dan apa yang dikerjakan pemerintah. "Kalau ngga betul? Sudah coret saja," kata Jokowi.
Selain perlu waktu, juga diperlukan kerja keras dari semua pihak. Terlebih dengan situasi tekanan ekonomi global, tekanan keuangan global seperti sekarang, sehingga memang kita perlu harus banyak 'melompat'.
Meski demikian, Jokowi menegaskan bahwa keyakinan itu harus dimiliki masyarakat. Dia menyebutkan, kalau masyarakat tidak punya rasa optimisme, tidak punya rasa percaya diri, tidak punya rasa kesabaran dan pengorbanan, maka akan tetap akan seperti sekarang ini.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: 2024 Saya Beri Nama Tahun yang Harus Penuh dengan Optimisme
Jokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaJokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah
Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kumpulkan Menteri di Istana, Jokowi Minta Jaga Kondisi Jelang Pemilu 2024
Jokowi meminta pembantunya harus teliti menjaga kondisi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaJokowi Bantah Anies soal Kebebasan Berbicara Menurun: Presiden Dimaki & Direndahkan, Enggak Ada Masalah
Jokowi mengatakan saat ini masyarakat bebas menyampaikan pendapatnya di ruang publik.
Baca SelengkapnyaJokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaPrabowo Bocorkan Isi Pembicaraan dengan Jokowi
Alasan Presiden mengaungkan kebijakan hilirisasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Baca Selengkapnya