Merdeka.com - Pengamat ekonomi Indef, Enny Sri Hartati meminta tim Prabowo Subianto dan tim Joko Widodo menahan diri sampai 22 Juli mendatang. Hal ini dilakukan menyusul hasil hitung cepat yang saling klaim memenangkan kedua kandidat.

Saat ini investor tidak memusingkan siapa nanti yang resmi akan menjadi presiden Indonesia selanjutnya. Investor hanya menginginkan kondisi yang kondusif yang aman.

"Kalau tidak damai nanti pasar bisa bergejolak. Selama pemerintah antisipasi dan ini bagus tidak perlu ada masalah di pasar," ucap Enny ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (11/7).

Pemerintah yang masih berkuasa saat ini, wajib untuk selalu netral agar menciptakan suasana tenang dan damai. Pasar tidak akan merespon berlebihan selama kondisi Indonesia masih aman.

"Kedua belah pendukung harus menahan emosi menjaga situasi damai sampai penetapan nanti definitif. Aparat dan pemerintah harus kerja," katanya.