Politisi PAN pertanyakan duit pembelian kembali Indosat
Merdeka.com - Calon presiden Joko Widodo menyatakan niatnya untuk kembali membeli atau buy back Indosat. Dalam debat capres beberapa waktu lalu, Jokowi menyatakan jika pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen maka akan bisa beli Indonesia.
Anggota Komisi I Fraksi PAN Chandra Tirta Wijaya mengkritik niat Jokowi yang tidak masuk akal tersebut. Negara tidak punya uang untuk membeli Indosat yang harganya bisa mencapai Rp 200 triliun. "Tidak semudah dan tidak semurah itu. Uang darimana Jokowi?" kata Chandra dalam diskusi di Jakarta, Kamis (26/6).
Dia mencontohkan, pembelian Axis oleh XL, yang harganya mencapai Rp 17 triliun. Padahal Axis hanya operator kecil yang mempunyai sedikit pelanggan. Namun XL berani beli mahal karena ingin menguasai frekuensi Axis.
"Kasus sekarang saja akuisisi Aaxis oleh XL. Axis itu kecil tapi punya frekuensi besar. Mereka tidak bisa bersaing dengan operator 3 besar kemudian XL berani membayar Rp 17 triliun," katanya.
Dia menegaskan jika harga Axis sampai Rp 17 triliun, maka bisa jadi harga Indosat bisa mencapai Rp 200 triliun. Indosat mempunyai banyak pelanggan serta mempunyai orbit satelit sendiri.
"Berapa uangnya? Capres ngomong terlalu detil susah. Dia ngomong buy back maka akan tinggi harganya. Sekarang Indosat banyak utang, membeli Indosat harus nanggung utangnya," ungkapnya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca SelengkapnyaLaporan Kementerian Keuangan mencatat total pajak transaksi kripto dari 2022 hingga 2024 mencapai Rp539,72 miliar.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah faktor-faktor yang mendorong XL bisa meraih pendapatan sebesar itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaHal ini tidak lepas proses pemilihan presiden-wakil presiden Indonesia pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaAnton mengaku pendapatan yang diperoleh dari jasa membersihkan badan kendaraan ini tergolong lumayan.
Baca Selengkapnya