Merdeka.com - Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Eko Prasodjo mengakui kondisi birokrasi Indonesia masih sangat buruk. Bahkan nilai atau skors indeks efisiensi Indonesia mencapai 8,37. Padahal nilai terburuk atau paling buruk adalah 10.

Selain itu, Eko menyebut butuh mesin 4.000 cc untuk menerbangkan birokrasi Indonesia. Ibaratnya, birokrasi Indonesia saat ini hanya berjalan dengan mesin 500 cc.

"Engine birokrasi tidak meningkat dan kita butuh mesin 4.000 cc untuk menerbangkan birokrasi kita. Sedangkan engine kita cuma 500 cc," ucap Eko dalam acara Investmen Award di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (7/10).

Eko berharap, birokrasi bisa terus diperbaiki salah satunya dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) penanaman modal dan investasi. Mekanisme dan sistem PTSP disebut langkah reformasi penting dalam pembangunan ekonomi dan pelayanan masyarakat. "Melalui ini kita menyederhanakan bisnis proses dan investasi. Menyederhanakan pembiayaan dan persyaratan."Mekanisme dan sistem PTSP diakuinya, akan memperkuat dan memperkokoh kepercayaan investor untuk menanamkan investasi di Indonesia. Ini juga akan meningkatkan efektif dan efisiensi birokrasi dan menghilangkan overlapping tugas antar kementerian dan antar dinas."Dengan PTSP kita bisa potong dan mengurangi belanja pegawai dan administrasi. Majunya institusi karena pelayanan terpadu efektif dan efisien," katanya.