Merdeka.com - Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji menyatakan pembahasan kontrak jangka panjang dengan PT Bukit Asam (PTBA) terus dilakukan. Dia enggan memaparkan secara detail, namun secara prinsip, nominal investasi sudah selesai dibahas.

Dia khawatir bila kontrak-kontrak itu dipaparkan maka akan ada spekulan yang memainkan saham PTBA. "Enggak bisa diumumkan. Sama saja, kalau saya umumkan, nanti bisa mempengaruhi harga saham PTBA, nanti ada yang goreng," ujar Nur di kantor Kementerian ESDM, Kamis (31/1).

Nur menjelaskan untuk beberapa investasi, nilai investasinya sudah dapat diperkirakan. Dia mencontohkan PLTU memiliki investasi minimal USD 1.200 per kilowatt. Selebihnya, harus dirahasiakan karena melibatkan pihak ketiga.

"Kita kan merundingkan kontraknya pembangunan pembangkit, kontrak jual beli listrik, kontrak pembangunan kabel ke Malaysia. Itu kita susun semua. Itu yang saya bilang enggak bisa diumumkan," tuturnya.

Dirut PLN menyatakan kontrak kerja sama dengan PTBA menyangkut banyak proyek, termasuk pembangunan PLTU. Sampai sejauh ini, pembahasan kedua pihak masuk tahap finalisasi karena itu dia menjamin tahun ini kontrak jangka panjang itu pasti diumumkan ke publik. "Harus tahun ini, saya mengatakan tahun ini saja lah," ujarnya singkat.

Kerja sama PTBA dan PLN direncanakan berlangsung selama 10 tahun ke depan. Kontrak paling krusial kedua perusahaan adalah mengusahakan peningkatan volume pasokan batu bara dari PTBA dengan PLN.