Plin plan, KAI batalkan kenaikan tarif kereta ekonomi
Merdeka.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menegaskan tidak akan menaikkan harga tiket kereta jarak jauh kelas ekonomi. Pembatalan dikarenakan PT KAI ternyata tetap mendapatkan anggaran fasilitas subsidi atau Public Service Obligation (PSO) sebesar Rp 1,2 triliun.
"Tidak ada kenaikan," ujar Direktur Utama KAI Ignasius Jonan di Bogor, Jakarta, Rabu (1/10).
Kepala Humas KAI, Agus Komarudin, menambahkan akan mengembalikan uang tiket bagi para penumpang yang sudah terlanjur membeli harga tiket dengan tarif tanpa subsidi. "PSO belum rencana ada pengalihan. Sehingga tiket masih normal," tambah dia.
Sebelumnya, KAI bakal menaikkan harga tiket kereta ekonomi jarak menengah dan jauh mulai 2 Oktober mendatang. Ini lantaran perusahaan transportasi berbasis rel tersebut belum mendapat alokasi anggaran subsidi untuk menjalankan Public Service Obligation (PSO) dalam APBN 2015.
"(Normalisasi) pernah kita berlakukan di triwulan I. Ini sama, kita kembali ke tarif awal 2014," ujar Direktur Komersial PT KAI Bambang Eko Martono saat jumpa pers di Gedung Jakarta Railways Centre, Selasa (30/9).
Bambang menyebut, pihaknya membutuhkan subsidi sebesar Rp 1,2 triliun untuk membatalkan penaikan harga tiket kereta. Sayang itu belum didapat, sehingga harga tiket lebih mahal bakal dialami pengguna kereta ekonomi dengan keberangkatan 1 Januari 2015.
Sebagai gambaran, tarif KA Matarmaja rute Malang-Pasar Senen untuk keberangkatan awal Januari ditetapkan Rp 150 ribu per penumpang, naik dari saat ini Rp 65 ribu per penumpang.
Kemudian, KA Progo Lempuyangan-Pasar Senen dari Rp 50 ribu per penumpang menjadi 105 ribu per penumpang. Total, terdapat 22 kereta jarak jauh dan 24 kereta jarak menengah yang tak mendapat anggaran PSO tahun depan.
Mayoritas kereta melayani rute-rute di Jawa. Hanya 12 kereta melayani rute menengah di luar Jawa, semisal Medan-Siantar (Sumatera Utara) dan Kertapati (Sumsel)-Tanjung Karang (Lampung).
"Kita berlakukan batas bawah dan batas atas untuk KA ekonomi non-PSO, mungkin di kisaran Rp 95.000-Rp 150.000 per penumpang, akan kita umumkan," kata Bambang.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ingat, Penumpang Kereta Api yang Turun Melebihi Stasiun Tujuan Harus Bayar 2 Kali Lipat dari Harga Tiket
KAI menjelaskan bahwa kebijakan ini diberlakukan untuk menjaga kenyamanan bersama serta menegakkan tata tertib di dalam kereta api.
Baca SelengkapnyaKAI Beri Diskon 20% bagi Pemudik yang Beli Tiket di Akhir Arus Balik, Cek Daftar Kereta dan Syaratnya
KAI memberikan potongan harga sebesar 20 persen bagi masyarakat yang membeli tiket di akhir masa arus balik
Baca SelengkapnyaTarif KRL Jabodetabek Bakal Naik, Dirut KAI Commuter: Tunggu Tanggal Mainnya
Tarif KRL memang belum pernah mengalami kenaikan lagi sejak 2016.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
56 Persen Tiket Kereta Jarak Jauh Angkutan Lebaran Sudah Terjual
PT KAI menyelenggarakan masa angkutan Lebaran tersebut yang dimulai pada 31 Maret sampai dengan 22 April.
Baca SelengkapnyaTernyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara
Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaMenhub Pertimbangkan Naikkan Tarif Batas Atas, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal
Menurut Menhub Budi, ada empat faktor utama yang membuat batas tarif pesawat melonjak.
Baca SelengkapnyaBPS Catat Harga Tiket Pesawat Turun di Ramadan 2024
Turunnya harga tiket transportasi udara membuat sektor ini mengalami deflasi.
Baca SelengkapnyaKAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca Selengkapnya