Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Philip Morris Indonesia Ekspor Perdana ke Duty Free Jepang

Philip Morris Indonesia Ekspor Perdana ke Duty Free Jepang Ekspor Perdana PT Philip Morris Indonesia ke Jepang. istimewa ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - PT Philip Morris Indonesia (PMID), pemegang saham mayoritas PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) secara resmi melakukan ekspor perdana produk rokok premiumnya, Marlboro dan L&M ke pasar Duty Free Jepang. PMID dipercaya dan ditunjuk oleh Philip Morris International (PMI) untuk melakukan ekspor ke pasar Duty Free Jepang yang sebelumnya diisi oleh produk sejenis produksi Philip Morris Serbia. Hal ini merupakan pencapaian yang penting mengingat konsumen Jepang memiliki ekspektasi standar kualitas yang sangat tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini juga berlaku bagi produk tembakau yang mereka konsumsi.

Pencapaian ini membutuhkan kerja keras dan proses yang cukup panjang sehingga akhirnya PMID mampu menghasilkan produk tembakau yang memuaskan selera perokok dewasa di Jepang.

"Melakukan ekspor perdana ke Duty Free Jepang yang sebelumnya diproduksi oleh afiliasi di Philip Morris Serbia adalah hal yang membanggakan sekaligus menjadi pemicu bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas produk-produk kami agar sesuai dengan standar global, serta memenuhi selera perokok dewasa di berbagai negara. Saat ini, ada beberapa produk rokok Duty Free di Asia sudah diproduksi oleh PMID, termasuk Marlboro dan L&M," ujar Direktur Utama PMID Ahmad Mashuri.

Pemerintah sendiri mengapresiasi PMID yang melakukan ekspor perdana rokok premiumnya, Marlboro dan L&M ke pasar Duty Free Jepang. Selama satu tahun ke depan, PMID akan mengekspor sekitar 300 juta batang rokok ke Duty Free Jepang, dan 60 juta batang rokok ke Korea. Langkah bisnis yang strategis sekaligus pencapaian yang membanggakan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi penerimaan negara dari devisa.

"Saya sampaikan apresiasi kepada pimpinan Philip Morris Indonesia yang telah berupaya dan bekerja keras untuk meningkatkan ekspor nasional dalam rangka memperbaiki kinerja dari sisi perusahaan dan juga neraca perdagangan untuk menambah penerimaan negara," kata Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar, Kementerian Perindustrian, Abdul Rochim.

Abdul mengatakan pastinya tidak mudah bagi Philip Morris Indonesia untuk masuk ke Duty Free Jepang. Sebagai produk yang dikenakan cukai, tentunya ada konsekuensi dalam memperdagangkan produk hasil tembakau, terutama pada aspek peraturan. Alasan utamanya yang menjadi pertimbangan adalah perlindungan konsumen. Hal ini yang tentunya menjadi tantangan bagi industri rokok.

"Kemenperin terus mengawal agar industri ini terus tumbuh karena masih dianggap sebagai industri yang strategis dari sisi penerimaan negara dan penyerapan tenaga kerja," ujarnya.

Pada tahun lalu, nilai ekspor rokok dan cerutu mencapai USD 931,6 juta. Angka tersebut meningkat dari penerimaan tahun sebelumnya yang sebesar USD 904,7 juta. Dengan ekspor perdana yang dilakukan PMID ini tentunya akan menambah nilai ekspor dan penerimaan negara. "Semoga ekspor perdana ini tidak ada kendala sehingga membuka pasar rokok Indonesia di dunia," tuturnya.

Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai Ditjen Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto menambahkan pihaknya berharap Philip Morris Indonesia dan Sampoerna dapat terus meningkatkan kinerja perusahaan dan ekspornya.

"Karena dari data-data yang ada, kontribusi dari Philip Morris Indonesia dan Sampoerna terhadap penerimaan negara itu hampir 33 persen. Jadi, pada tahun 2018 hampir Rp 50 triliun, sementara dari ekspor, dari tahun ke tahun, meningkat hampir 13 persen," ujarnya.

Melihat besarnya kontribusi yang diberikan, Direktorat Bea dan Cukai siap memberikan dukungan kepada PMID dan Sampoerna. Pemerintah, kata Nirwala, mempunyai kewajiban untuk mendorong pertumbuhan industri sehingga mempunyai daya saing tinggi. "Jadi Bea dan Cukai tidak hanya memungut fiskalnya, tapi juga mendorong yakni dengan memberikan fasilitas. Dan, dukungan apalagi yang diperlukan, kami akan mendiskusikannya yang paling pas seperti apa," ujarnya.

Jika Pemerintah tidak memberikan dukungan kepada para pelaku usaha, Nirwala menjelaskan, maka Pemerintah berpotensi kehilangan 62 persen penerimaan dari industri hasil tembakau. "Jadi jangan dianggap perusahaan ini semacam cash cow. Sebab begitu meleset, risiko yang gede siapa? 62 persen milik Pemerintah bisa hilang."

Direktur Urusan Eksternal Sampoerna, Elvira Lianita mengatakan, ekspor perdana ke Duty Free Jepang merupakan pencapaian yang penting, mengingat konsumen negara tersebut memiliki ekspektasi standar kualitas yang sangat tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini juga berlaku bagi produk tembakau yang mereka konsumsi.

Dia juga mengatakan, pencapaian ini tidak lepas dari dukungan penuh yang selama ini diberikan Pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan RI dan Kementerian Perindustrian RI, yang menjadi salah satu motor pertumbuhan bisnis perusahaan.

"Melalui kesempatan yang baik hari ini, kami menyampaikan apresiasi atas komitmen berkelanjutan pemerintah yang terus berupaya menjaga iklim investasi serta usaha yang kondusif di tengah dinamika industri yang selalu harus dapat beradaptasi dengan perubahan dan ekspektasi dari konsumen dewasa di berbagai negara," kata Elvira.

Elvira menambahkan, Sampoerna bersama Philip Morris Indonesia berkomitmen akan terus menjaga dan meningkatkan kinerja ekspor perusahaan yang merupakan salah satu bentuk upaya kami dalam mendukung Sembilan Agenda Prioritas atau Nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, terutama terkait peningkatan ekspor ke mancanegara.

"Kami akan terus fokus dalam meningkatkan produktivitas, daya saing ekspor, dan menguatkan industri hulu strategis dimana Industri Hasil Tembakau (IHT) merupakan salah satu sektor yang mampu memberikan kontribusi besar terhadap penerimaan devisa khususnya melalui ekspor produk rokok," katanya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Peringkat Paspor Indonesia di Urutan Ke-66 Dunia, Kalah dari Timor Leste, Malaysia dan Thailand

Peringkat Paspor Indonesia di Urutan Ke-66 Dunia, Kalah dari Timor Leste, Malaysia dan Thailand

Dalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.

Baca Selengkapnya
PMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri

PMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri

Capaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pajak Hiburan Diprotes Pengusaha Diskotek dan Spa, Presiden Jokowi Ambil Langkah Begini

Pajak Hiburan Diprotes Pengusaha Diskotek dan Spa, Presiden Jokowi Ambil Langkah Begini

Surat edaran pajak hiburan tersebut nantinya akan mengatur pemberian insentif insentif dalam bentuk pajak penghasilan badan (PPh Badan) sebesar 10 persen.

Baca Selengkapnya
Jokowi Acungi Jempol Untuk Produk Ibu Sri, Nasabah PNM Mekaar

Jokowi Acungi Jempol Untuk Produk Ibu Sri, Nasabah PNM Mekaar

Sri berharap produknya akan semakin besar dan dapat dijual di mana-mana.

Baca Selengkapnya
Ada Pembatasan Impor, Barang Ilegal Diprediksi Makin Marak Masuk Indonesia

Ada Pembatasan Impor, Barang Ilegal Diprediksi Makin Marak Masuk Indonesia

Pemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Pastikan Ada Diskon Tarif Tol saat Mudik Lebaran 2024

Pemerintah Pastikan Ada Diskon Tarif Tol saat Mudik Lebaran 2024

Pemerintah Pastikan Ada Diskon Tarif Tol saat Mudik Lebaran 2024

Baca Selengkapnya