Peternakan lokal memprihatinkan, Jokowi sulit swasembada daging
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menargetkan swasembada daging dalam lima tahun masa kepempimpinannya. Namun, kondisi peternakan di Indonesia mencapai taraf memprihatikan membuat target ambisius itu dinilai sulit terwujud.
Guru Besar Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) Muladno mengatakan Indonesia membutuhkan waktu sedikitnya 20 tahun untuk mewujudkan swasembada daging.
"Jika ada yang bilang swasembada daging bisa dicapai dua, tiga, atau lima tahun ke depan, menurut saya itu tidak mungkin. Itu hanya jawaban politis," katanya seperti dikutip Antara di Bogor, Jawa Barat, Senin (6/4).
Dia mengungkapkan, total populasi sapi nasional, termasuk impor dan betina, hanya mencapai 16 juta ekor. Sebagian besar dari 6,5 juta pemilik sapi di Indonesia--tiap peternak hanya memiliki dua sampai tiga ekor-- berpendidikan rendah dan tidak memiliki orientasi bisnis.
"Peternak belum berpikir untung, tetapi hanya berpikir ada uang ketika dibutuhkan dengan cara menjual sapinya. Yang pasti, mereka sedang membutuhkan dan terpaksa senang beternak karena hanya itu yang bisa dilakukan," katanya
Selain itu, lanjut encetus Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) 1111, swasembada daging tambah sulit tercapai lantaran kualitas ternak lokal masih sangat rendah. Dan, tidak ada sistem untuk mengatur serta melindungi keberadaan sapi betina.
"Swasembada daging dapat terwujud apabila pemerintah mampu memperbaiki kondisi peternakan di Indonesia, meningkatkan kualitas, dan menambah populasi sapi."
Muladno telah membuat konsep dinilai bisa mewujudkan swasembada daging dalam 20 tahun mendatang. Konsep pengelolaan peternakan bernama Kemitraan Mulya 52 itu melibatkan tiga pihak: Pemerintah, pemodal, dan peternak.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Jawab Tudingan Kecurangan Pemilu 2024: Laporkan ke Bawaslu
Jokowi meminta pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca SelengkapnyaDi Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok
Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaJokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca Selengkapnya