Perusahaan Miliarder Asal Thailand Beli Ladang Gas Exxon Rp10,9 T
Merdeka.com - Banpu, perusahaan energi milik miliarder asal Thailand Isara Vongkusolkit dan keluarganya membeli ladang gas alam di Texas dari Exxon Mobil seharga USD750 juta atau Rp10,9 triliun. Pembelian ini bertujuan untuk mempercepat transisi perusahaan ke energi yang lebih bersih.
Dilansir dari Forbes, BKV Corp. Banpu akan mengakuisisi 160.000 hektare ladang Barnett Shale, yang memiliki sekitar 93 persen saham di 2.100 sumur yang menghasilkan 225 juta kaki kubik setara (CFE) gas alam per hari, dari anak perusahaan Exxon Mobile, XTO Energy dan Barnett Gathering. Transaksi tersebut akan meningkatkan produksi gas alam Banpu sekitar 32 persen menjadi 5,8 triliun CFE per hari.
"Bisnis gas kami sekarang berada dalam posisi yang baik untuk ditingkatkan dengan sinergi ekstensif dan peningkatan teknologi guna membangun nilai yang berkelanjutan," kata CEO Banpu, Somruedee Chaimongkol.
"Saat ini, BKV adalah operator gas alam terkemuka di AS dengan pendekatan terintegrasi pada rantai nilai yang memungkinkan perusahaan untuk mensertifikasi gas yang bersumber secara bertanggung jawab di kepala sumur," lanjut dia.
Akuisisi terbaru oleh Banpu ini mengikuti akuisisi pembangkit listrik berbahan bakar gas siklus gabungan 768-megawatt di Texas Agustus lalu, seharga USD 430 juta atau setara Rp. 6,3 triliun.
Selain itu, Banpu juga sedang memperdalam investasi dalam proyek pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar yang lebih bersih untuk mencapai targetnya memperluas kapasitas pembangkit listrik menjadi 6.100 megawatt di 2025 dari lebih dari 3.300 megawatt saat ini, menurut situs web perusahaan tersebut.
Keberhasilan investasi mampu membawa Banpu meraup laba bersih di kuartal I sebesar 10,26 miliar baht atau USD 311 juta dari penjualan 41,5 miliar baht.
"Pendapatan kuartal pertama kami yang kuat didorong oleh pemulihan ekonomi global di seluruh sektor industri dan meningkatnya permintaan energi, dengan pertumbuhan arus kas yang dihasilkan dari bisnis yang ada dan akuisisi baru," kata Chaimongkol.
Banpu adalah salah satu dari tiga perusahaan yang dikendalikan oleh miliarder Thailand Isara Vongkusolkit (73) dan keluarganya. Keluarga ini memiliki Mitr Phol, produsen gula terbesar di Asia berdasarkan pendapatan, dan pengembang yang terdaftar di SET Erawan Group, yang memiliki lebih dari 70 hotel dengan merek berbeda, termasuk Grand Hyatt.
Keluarga ini menduduki peringkat ke-24 dalam daftar terbaru dari 50 Orang Terkaya di Thailand yang diterbitkan Juni 2021 lalu, dengan kekayaan bersih sebesar USD 1,6 miliar atau Rp23,4 triliun.
Reporter: Natasha Khairunnisa Amani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG
Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaNaik 18 Persen, Pertagas Raup Untung USD 196,7 Juta Sepanjang 2023
Dua segmen bisnis utama Pertagas, transportasi gas dan minyak yang berkontribusi sekitar 54 persen terhadap kinerja keuangan.
Baca SelengkapnyaSubholding Gas Pertamina Raup Pendapatan USD 3,65 Miliar Sepanjang 2023
PGN mengalirkan volume niaga sebesar 923 BBTUD untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi, dan rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dorong Transisi Energi, DEN Usul Penggunaan Kompor Listrik Dimulai dari Orang Kaya
Pemberian kompor induksi ini bertujuan untuk mengurangi impor gas LPG.
Baca SelengkapnyaBeli Gas LPG 3 Kg Wajib Terdata di Pertamina Mulai 1 Januari 2024, Begini Cara Daftarnya
Masyarakat yang belum terdata diimbau agar segera mendaftar sebelum melakukan pembelian LPG tabung 3 kg.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaInsentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun
Insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bidik Afrika dan Amerika Latin buat Impor Minyak dan Gas
Negara Afrika dan Amerika Latin dipilih menjadi alternatif karena rute pengiriman tidak melintasi Timur Tengah.
Baca Selengkapnya