Merdeka.com - Penangkapan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini atas dugaan suap sebesar USD 700.000 dari sebuah perusahaan migas, Khernel Oil.

Sekretaris SKK Migas Gde Pradnyana menegaskan Khernel Oil bukan merupakan rekan kerja SKK Migas dalam mengelola lapangan migas yang ada di Indonesia. Khernel Oil hanya perusahaan trading yang ikut tender pembelian minyak.

"Ketika nama itu muncul kami bertanya-bertanya, itu bukan KKKS itu treder yang ikut pelelangan, tapi apa dimana barangnya dimana nanti kita cari lebih lanjut," ujar dia di Kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu (14/8).

Sementara itu, Deputi Pengendalian Komersial SKK Migas Widyawan Prawiraatmadja mengatakan Khernel Oil merupakan perusahaan asing yang ikut dalam pembelian dan penjualan minyak dari SKK Migas.

"Itu oil trading kita, kan kita jual minyak mentah melalui tender, ada 40 perusahaan lebih yang terregister di kita. Mereka masuk yang terregister di kita. Kita misalnya ada minyak mentah, yang tidak ambil oleh Pertamina, nah itu yang kita jual. Minyak mentah seharusnya diambil Pertamina, karena tidak cocok dengan kilangnya atau lagi maintenance. Kalau pertamina enggak ambil kita yang jual ke mereka presentasinya kecil," tegasnya.