Perusahaan Bakrie kembali catatkan kerugian hingga Rp 1 miliar
Merdeka.com - Emiten perkebunan milik Group Bakrie, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) mencatatkan kerugian sepanjang tahun lalu. Tercatat, dalam laporan keuangan 2012, perseroan merugi bersih sebesar Rp 1.068 miliar. Kerugian tersebut lantaran beban-beban yang sifatnya non-cash.
Meski mengalami kerugian, perseroan ini juga sempat meraup keuntungan operasional (operating profit) sebesar Rp 361 miliar. Salah satu biang kerok penurunan kinerja itu disinyalir gangguan logistik ketika cuaca buruk akhir tahun lalu.
"Tahun 2012 kinerja perusahaan kami memang mengalami penurunan lantaran adanya gangguan logistik di sejumlah pelabuhan pada kuartal empat tahun lalu," ujar Direktur Utama UNSP Aria Wisena dalam keterangan tulis yang diterima merdeka.com, Jakarta, Sabtu (25/5).
Dia menilai, 2012 bukan merupakan tahun yang ringan bagi industri perkebunan sawit dan karet sehingga mengharuskan perseroan harus menggenjot produktivitas dan profitabilitas. "Kendati demikian, kami tetap optimis bahwa harga komoditas tersebut akan membaik di masa mendatang," ungkap dia.
Di sisi lain, perseroan juga membukukan penurunan penjualan netto sebesar Rp 2.485 miliar dibanding tahun 2011 sebesar Rp 3.646 miliar. Sehingga menyebabkan beban pokok penjualan turun menjadi Rp 1.737 miliar dibanding tahun 2011 sebesar Rp 2.214 miliar.
"Untuk mempertahankan kinerja perseroan, kami menekan biaya operasional dari Rp 535 miliar menjadi Rp 388 miliar," tutupnya.
Kinerja perusahaan beserta anak usaha yang dikelola Grup Bakrie sepanjang 2012 memang suram. Beberapa di antaranya adalah PT Bumi Mineral Resources (BRMS), PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), dan tentu saja UNSP yang bergerak di sektor perkebunan.
Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menginformasikan bahwa terdapat tujuh emiten milik Bakrie secara kompak belum menyampaikan laporan keuangan 2012 yang berakhir 31 Desember lalu. Seharusnya, emiten-emiten tersebut harus menyerahkan laporan keuangan tahun 2012 yang telah diaudit maksimal pada akhir Maret 2013.
Namun, hingga 1 April 2013, tujuh perusahaan Bakrie tersebut tak kunjung menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng
Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaDari Rugi Rp89 Miliar, Produsen Semen Merah Putih Raup Untung Rp159 Miliar di 2023
Perusahaan sempat mengalami kerusakan mesin yang mengakibatkan penurunan produksi klinker hampir 10 persen, sehingga menyebabkan kerugian.
Baca SelengkapnyaMelihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Daftar 4 Perusahaan Debitur LPEI Diduga Lakukan Korupsi, Ada Perusahaan Sawit hingga Batubara
Total pinjaman 4 perusahaan ekspor tersebut mencapai Rp2,5 triliun.
Baca Selengkapnya21.000 KK Terdampak Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan, Kerugian Capai Rp157 Miliar
Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIni Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaGurita Bisnis Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Gurita Bisnis Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Baca Selengkapnya