Perusahaan Asuransi Hanwha Life Incar Premi Rp100 Miliar di 2020
Merdeka.com - Perusahaan asuransi jiwa asal Korea Selatan, Hanwha Life Insurance Indonesia (Hanwha Life) menargetkan premi sebesar Rp100 miliar di 2020 mendatang. Angka tersebut merupakan total premi dari semua channel bisnis.
"Rp100 miliar itu total dari berbagai macam channel," kata CEO Hanwha Life Insurance Indonesia, David Yeom di Jakarta, Sabtu (26/10).
Jumlah agen pun ditargetkan mengalami peningkatan. Jika pada tahun ini jumlah agen tercatat sebanyak 1.400 agen, maka tahun depan ditargetkan naik menjadi 2.000.
Pada kuartal II 2019, Hanwha Life mencatatkan total aset Rp2,04 triliun, total investasi Rp1,88 triliun, hasil investasi Rp63,63 miliar.
Sementara untuk tingkat solvabilitas (RBC) sebesar 6.347,41 persen. Hanwha juga telah membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp16,83 miliar kepada nasabah.
Sampai dengan 30 Juni 2019 perusahaan memiliki 14 kantor pemasaran dan telah melayani 14.000 polis.
Tingkatkan Produk Tradisonal
Tren penurunan suku bunga acuan BI, berdampak pada nasabah unit link. Terakhir BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi pada angka 5 persen.
"Suku bunga BI rate sekarang trennya naik turun dan sekarang turun tentunya nasabah-nasabah yang membeli produk unit link banyak nasabah yang merasa dirugikan karena itu," kata dia.
"Karena banyak yang mungkin kehilangan uangnya karena membeli unit link. Karena itu banyak nasabah yang kehilangan kepercayaan akan asuransi,"
Salah satu upaya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, yaitu dengan mengeluarkan produk tradisional. "Ke depannya kita akan meningkatkan produk tradisional kita dengan memberikan nilai-nilai yang sudah tetap, fix untuk memperbaiki kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap asuransi. Unit link kita masih ada cuma kita akan meningkatkan produk tradisional," jelas David.
Marketing Strategy Manager Hanwha Life Insurance Indonesia, Yuda Julianamengatakan, penambahan produk tradisional juga ditujukan untuk diversifikasi produk Hanwha.
"Kenapa kita ke tradisional. Sebagai diversifikasi juga. Kita punya komitmen kasih produk yang sesuai dengan kebutuhan. Kalau kebutuhan harus nilainya pasti berarti harus produk tradisional. Tidak bisa unit link lagi," ungkapnya.
Saat ini, komposisi produk Hanwha terdiri atas 84 persen produk unit link dan 16 persen produk tradisional. Sedangkan di 2020, perusahaan menargetkan komposisi yaitu 70 persen unit link dan 30 persen tradisional.
"Kita kalau unit link itu memang ada front end, hybrid, dan back end. Kita sudah punya semua. Jadi kita nggak bikin lagi produk untuk unit link," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaPenting bagi setiap individu dan keluarga untuk memastikan mereka dilindungi secara memadai dengan asuransi jiwa seumur hidup.
Baca SelengkapnyaSampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan pencapaian Annualized Premium Equivalent (APE) ditahun 2024 sebesar Rp3,08 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka di tahun 2023 tergolong rendah dibandingkan dengan negara lainnya, seperti Singapura dan Malaysia.
Baca SelengkapnyaKeunggulan lain dari yakni fitur badal haji dan wakaf. Wakaf yang bisa disalurkan bernilai hingga 45 persen dari nilai santunan asuransi.
Baca SelengkapnyaTidak semua korban kecelakaan lalu lintas bisa mendapatkan asuransi dari Jasa Raharja.
Baca SelengkapnyaAngka pembayaran klaim dan manfaat BRI Life meningkat 10,59 persen dibandingkan dengan realisasi pembayaran klaim per Desember 2022.
Baca SelengkapnyaDaihatsu membukukan penjualan ritel 194.108 unit pada tahun lalu, naik 2,9 persen.
Baca Selengkapnya