Peruri Raih Laba Bersih Konsolidasian Sebesar Rp266,72 Miliar
Merdeka.com - Sepanjang Triwulan III 2019, Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) menunjukkan kinerja keuangan yang positif.
Peruri berhasil mencatatkan pendapatan usaha konsolidasian sebesar Rp2,950 triliun atau naik 52,80 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018 yang mencapai Rp1,931 triliun. Angka ini jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2019 tercapai 97,89 persen.
Laba usaha konsolidasian tercatat Rp423,8 miliar atau naik 175,3 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018 yang mencapai Rp153,9 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2019 tercapai 118,1 persen.
Laba bersih konsolidasian tercatat sebesar Rp266,7 miliar atau naik 251,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018 sebesar Rp75,9 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2019 tercapai 135,8 persen.
EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization) konsolidasian sebesar Rp681,5 miliar atau naik 90,9 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018 mencapai Rp356,9 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2019 tercapai 107,6 persen.
Total aset konsolidasian Peruri pada Triwulan III 2019 tercatat sebesar Rp5,55 triliun atau naik 8,12 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2018 yang mencapai Rp5,13 triliun. Jika dibandingkan dengan RKAP 2019 tercapai 101,6 persen.
"Hasil produksi pencetakan uang NKRI/Rupiah masih menyumbang kontribusi paling banyak bagi pendapatan usaha Peruri. Pendapatan usaha sampai dengan September 2019 dikontribusi oleh penyerahan hasil cetak uang kertas sebesar Rp1,99 triliun atau mencapai 67,45 persen dari total pendapatan usaha konsolidasian sampai dengan September 2019 yang mencapai Rp2,95 triliun."
"Pendapatan usaha dari pencetakan produk PP 6 non uang sebesar Rp524,56 miliar, produk domestik sebesar Rp20,71 miliar, produk internasional & logam non uang sebesar Rp34,61 miliar dan pelayanan digital sekuriti sebesar Rp327 juta," ujar Dwina Septiani Wijaya, Direktur Utama Peruri.
Transformasi Peruri ke Dalam Bisnis Digital
Ke depan, dalam rangka mengantisipasi perkembangan teknologi digital, langkah-langkah yang dilakukan Peruri adalah dengan cara memperkuat bisnis utama yaitu pencetakan uang rupiah dan dokumen sekuriti milik negara lainnya serta mengembangkan bisnis baru (new wave business) di bidang digital security.
Saat ini Peruri telah melakukan transformasi bisnis ke arah digital melalui 3 (tiga) produk unggulannya yaitu Peruri Code, Peruri Sign dan Peruri Trust yang telah resmi diluncurkan September lalu.
"Kami sangat yakin bahwa bisnis sekuriti digital akan menjadi salah satu pilar utama bisnis Peruri ke depan. Bahkan pada 2020, proyeksi pendapatan dari produk digital adalah sebesar Rp1,032 triliun. Tahun ini kami sudah banyak melakukan penjajakan bisnis melalui penandatanganan Nota Kesepahaman/MoU dengan beberapa instansi seperti industri fintech, perbankan, multifinance, FMCG, farmasi dan industri lainnya," tambah Dwina.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naik 20 Persen, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023
Perusahaan mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan baru hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp5,8 triliun, atau meningkat 28 persen.
Baca SelengkapnyaTernyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun
Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.
Baca SelengkapnyaSalurkan Pembiayaan Rp5,8 Trliun, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023
Penyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman
Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaUang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya
Kepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah
Penyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca Selengkapnya