Perum Navigasi dapat dana talangan Rp 10 miliar

Merdeka.com - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan dan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) mengatakan akan memperoleh dana talangan sebesar Rp 10 miliar. Dana ini akan diperoleh dari PT Angkasa Pura I sebesar Rp 5 miliar dan dari PT Angkasa Pura II sebesar Rp 5 miliar.

"Ada dana talangan dari masing-masing Angkasa Pura Rp 5 miliar," ujar Dewan Pengawas LPPNPI Herry Bakti S Gumay saat ditemui di JCC, Jakarta, Senin (28/1).

Herry menjelaskan dana talangan tersebut digunakan oleh Perum Navigasi untuk operasional selama sebulan. Namun di luar dari dana talangan tersebut pihak Perum Navigasi sudah memperoleh pendanaan dari pesawat yang melintas dan dari pelayanan.

"Jadi sebetulnya pukul 10 malam pada saat pelantikan tanggal 16 kemarin pendapatan dari Perum sudah ada, yang selama ini pendapatan ditarik masuk ke Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II," kata Herry yang juga merupakan Dirjen Perhubungan Udara di Kementerian Perhubungan ini.

Sementara itu untuk gaji, Herry menegaskan bahwa gaji yang diterapkan tidak boleh turun atau minimal sama karena karyawan dan direksi Perum Navigasi yang awalnya bekerja di bawah Angkasa Pura dan Kementerian Perhubungan.

"Jadi nanti penerapannya ada masa transisi, kalau untuk Angkasa Pura minimal satu tahun dan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Perhubungan selama dua tahun," ujar Herry.

Sebelumnya, PT Angkasa Pura I dan II merelakan pendapatannya hilang sekitar Rp 1 triliun dari aktivitas Air Traffic Control. Kehilangan tersebut terkait dengan terbentuknya Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI).

Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Tommy Soetomo mengatakan perusahaan kehilangan pendapatan dari ATC sekitar Rp500 miliar. Dia menambahkan untuk menutupi kekurangan tersebut perusahaan akan menggenjot pendapatan dari sektor non aeronautika.