Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2020 Diprediksi Minus 6 Persen

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2020 Diprediksi Minus 6 Persen Gita Wirjawan. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Gita Wirjawan, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terkoreksi hingga mencapai negatif 6 persen di kuartal II 2020. Hal tersebut salah satunya dipicu oleh progres stimulus penanganan Virus Corona yang masih sangat lambat.

"Kami di Kadin berpendapat bahwasanya akan terjadi kontraksi pertumbuhan ekonomi antara negatif 4 persen sampai negatif 6 persen di kuartal II, 2020," ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (4/7).

Penyerapan diberbagai bidang antara lain kesehatan baru 1,54 persen, perlindungan sosial 28,63 persen, insentif usaha 6,8 persen, UMKM 0,06 persen, korporasi 0 persen dan sektoral pada 3,65 persen. Ini akan membuat tekanan terhadap pemulihan kesehatan, jejaring pengamanan sosial dan perekonomian menjadi lebih berat.

"Lemahnya implementasi stimulus tersebut akan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III kembali kontraksi di level pertumbuhan negatif sehingga secara teknikal Indonesia masuk dalam fase resesi ekonomi," jelasnya.

Dari sisi perdagangan, surplus yang tercapai di bulan April dan Mei di 2020 dikarenakan penurunan impor yang lebih tinggi dibandingkan penurunan ekspor. Mengingat peran golongan bahan baku/penolong yang cukup berarti sekitar 70 persen dari total impor sampai akhir Mei tahun ini, diperkirakan produksi dalam negeri untuk kepentingan konsumsi domestik dan ekspor akan terus terdampak untuk beberapa waktu ke depan.

Dari sisi investasi, penurunan realisasi penanaman modal asing diperkirakan lebih menurun di kuartal II 2020, dibandingkan negatif 9,2 persen di kuartal I. Sedangkan momentum kenaikan realisasi investasi dalam negeri belum bisa diharapkan mengingat rendahnya pertumbuhan kredit sekitar 2,68 persen per Mei, 2020.

"Ketidakpastian dari Covid-19 bukan hanya telah mempengaruhi arus perdagangan dan investasi, namun juga terhadap penurunan daya beli ataupun konsumsi dalam negeri di kuartal II, 2020," tandasnya.

New Normal Bakal Ubah Globalisasi

Ketidakpastian di mancanegara terkait Covid-19 belum bisa dipastikan akan berlangsung berapa lama. Namun Kadin berpendapat bahwasanya akan terjadi beberapa perubahan ekonomi secara global.

Pertama, pelambatan pertumbuhan ekonomi dikarenakan penurunan daya beli atau aggregate demand. Kedua, penurunan produktivitas dikarenakan disrupsi terhadap rantai pasok atau supply chain. Ketiga, peningkatan utang (di level negara, korporasi, maupun individu yang disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan likuiditas untuk pemulihan ekonomi).

Keempat, model bisnis yang lebih merangkul paradigma non-komunal ataupun virtual/digital. Kelima, peningkatan divergensi antara pasar uang/modal dan perekonomian riil yang ditopang oleh semakin banyaknya pencetakan uang oleh beberapa negara maju. Keenam, peningkatan proteksionisme atau aspirasi masing masing negara untuk menjadi bagian dari deglobalisasi rantai pasok dan juga untuk meningkatkan daya saingnya.

"Ketujuh, deglobalisasi geopolitik yang diwarnai oleh peningkatan polarisasi antara Tiongkok dan Amerika Serikat bersama negara negara yang ingin berafiliasi dengan ataupun memanfaatkan salah satu dari dua super power tersebut," demikian dikutip keterangan resmi Kadin.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.

Baca Selengkapnya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen

Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen

Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.

Baca Selengkapnya
Kapolri Sebut Ekonomi Indonesia Membaik Gara-Gara War Takjil: Alhamdulillah Tuhan Sayang pada Bangsa Kita

Kapolri Sebut Ekonomi Indonesia Membaik Gara-Gara War Takjil: Alhamdulillah Tuhan Sayang pada Bangsa Kita

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan gara-gara war takjil.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bisa Jadi Omong Kosong

Cak Imin: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bisa Jadi Omong Kosong

Kalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Prabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya

Prabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya

Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.

Baca Selengkapnya