Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pertumbuhan Ekonomi China Capai 4,9 Persen di Kuartal III-2020

Pertumbuhan Ekonomi China Capai 4,9 Persen di Kuartal III-2020 pertumbuhan ekonomi. shutterstock

Merdeka.com - Biro Statistik Nasional, China melaporkan pertumbuhan ekonomi China di kuartal III-2020 capai 4,9 persen. Pemulihan ini dipercepat karena masyarakat waspada terhadap virus.

Meskipun mengalami pertumbuhan, PDB ini turun di bawah ekspektasi tahun lalu. Ekonom di China sempat memperkirakan pertumbuhan PDB hingga 5,2 persen pada kuartal ketiga.

"Ekonomi China tumbuh 0,7 persen dalam 9 bulan pertama dari tahun sebelumnya. Secara umum, ekonomi nasional melanjutkan pemulihan yang stabil dan hasil yang signifikan telah disampaikan dalam mengelola pencegahan dan pengembangan virus," kata Biro Statistik Nasional dalam sebuah rilis, dilansir CNBC.

Namun demikian, Biro Statistik tersebut menyatakan kondisi lingkungan internasional memang masih rumit, terlebih diperparah dengan ketidakpastian mengenai kapan berakhirnya pandemi.

"Setiap negara mengalami tekanan yang cukup besar untuk menghindari penularan virus. Sehingga, perekonomian masih dalam proses pemulihan dan pondasi untuk pemulihan berkelanjutan perlu dikonsolidasikan," imbuhnya.

Adapun, kenaikan ini disertai dengan beberapa indikator yang juga menunjukkan peningkatan daya konsumsi dari masyarakat. Mengutip laporan dari Reuters, pemerintah tahun ini telah banyak meluncurkan beberapa kebijakan, seperti pengeluaran fiskal, keringanan pajak, dan pemotongan suku bunga pinjaman dan persyaratan cadangan bank dengan tujuan menghidupkan kembali ekonomi serta mendukung lapangan kerja.

Oleh karena itu, pertumbuhan dibuktikan dengan penjualan ritel yang meningkat 3,3 persen pada September, dan secara keseluruhan naik 0,9 persen pada kuartal ketiga. Sebelumnya, selama sembilan bulan pertama di tahun 2020, penjualan ritel mengalami kontraksi 7,2 persen.

Kenaikan ini diikuti juga dengan naiknya 0,8 persen investasi aset dalam tiga kuartal pertama dan produksi industri yang naik 6,9 persen dibandingkan dengan September tahun lalu. Pengeluaran ritel di China memang telah tertinggal karena pabrik yang sempat ditutup dalam rangka menekan angka penyebaran virus.

Pemulihan konsumsi ini dilihat dari penjualan mobil dengan keuntungan enam bulan berturut-turut dengan pertumbuhan tetap 12, 8 persen. Penjualan kendaraan Ford Motor Co F.N China melonjak 25 persen dibanding September tahun lalu. Pertumbuhan ini juga dibarengi oleh peningkatan penerbangan domestik di bulan September.

Sementara itu, berdasarkan hasil survei di perkotaan, tingkat pengangguran juga resmi menurun pada bulan September menjadi 5,4 persen. Sebelum mengalami tren positif pada pertumbuhan perekonomiannya, China sempat mengalami kontraksi PDB sebesar 6,8 persen di tiga bulan pertama 2020.

Namun, seiring berjalannya waktu, PDB China berhasil tumbuh 3,2 persen pada kuartal kedua. Dana moneter Internasional bahkan memperkirakan China akan menjadi satu-satunya negara yang perekonomiannya tumbuh di tahun ini.

Reporter Magang: Theniarti Ailin

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China

Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China

AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Data BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India

Data BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.

Baca Selengkapnya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Tren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun

Tren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun

Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China

Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen

Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen

Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.

Baca Selengkapnya