Pertamina tunda bangun gedung setinggi 99 lantai
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) menunda proyek pembangunan Pertamina Tower yang rencananya akan dibangun di Kuningan, Jakarta Selatan. Penundaan proyek tersebut lantaran Pertamina tengah fokus pengembangan bisnis hulu minyak dan gas bumi.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan keputusan penundaan pembangunan gedung setinggi 99 lantai tersebut sejak akhir 2014. Dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015, manajemen memutuskan penundaan pembangunan proyek tersebut.
"Penundaan itu hal biasa dari perusahaan untuk melakukan prioritas investasi," ujar Wianda kepada merdeka.com di Jakarta, Rabu (3/6).
Dia membantah penundaan proyek Pertamina Tower akibat kerugian penjualan BBM jenis Premium yang dibebankan kepada Pertamina. Saat ini, kata Wianda, Pertamina tengah fokus untuk peningkatan produksi.
"Tidak ada hubungan dengan BBM. Di mana Pertamina fokus pada peningkatan produksi migas untuk kebutuhan energi nasional," kata dia.
Sebagai informasi, Gedung Pertamina Tower direncanakan dibangun di Kuningan, Jakarta Selatan dengan tinggi 530 meter dengan nilai investasi sebesar Rp 200 miliar. Rencananya gedung tersebut akan dioperasikan pada 2020.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Inovasi yang dikembangkan diperluas tidak hanya terbatas berbasis energi baru terbarukan (EBT), namun menjadi dua inovasi, yakni inovasi teknologi.
Baca SelengkapnyaNicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaPertamina mengatakan bahwa suplai BBM terus dijaga di level 20 hari dan telah diamankan dari produksi kilang dan kargo dari kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaSaat ini terdapat 104 Program penanaman diseluruh wilayah operasi Pertamina Group di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaProyek ini diharapkan bisa mengembangkan portofolio dalam pengelolaan energi hijau atau green energy.
Baca Selengkapnya